REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -Bisa ikut menjadi bagian dalam penyelenggaraan Olimpiade yang berlangsung di Stradford, London sebagai tenaga sukarelawan atau voluntir menjadi impian banyak orang termasuk orang Indonesia yang sudah lama menetap di Inggris.
Panitia London Olympic 2012 menerima lebih dari 250 ribu surat lamaran untuk menjadi tenaga sukarelawan, namun ternyata yang diterima hanya sekitar 50 ribu orang.
"Saya beruntung bisa terpilih menjadi salah satu tenaga sukarelawan," ujar Arnie, wanita Indonesia bersuamikan pria Inggris dan lama menetap di daerah Sungai Thames London kepada ANTARA London, awal pekan lalu.
Arnie mengungkapkan dirinya melihat dan menyaksikan siaran televisi langsung dari Singapura pada 6 Juli 2005 lalu, pengumuman kota London terpilih menjadi tuan rumah Olympiade musim panas 2012.
"Dadaku berdetak kencang dan bulu romaku berdiri, karena rasa bahagia yang tidak terbayangkan," ujar Arnie yang bekerja di perusahaan penerbitan.
Beberapa menit setelah rasa senang dan bahagia, maka dirinya pun berjanji dalam hati, untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan olahraga dunia ini, ujar istri pria Inggris tersebut.
Diakuinya hanya ada satu niat dalam hati yaitu untuk bekerja sebagai relawan membantu penyelenggara untuk memeriahkan pesta olahraga ini.
Menurut Arnie, setahun setelah pengumuman di Singapura pada 2006, diumumkan ke seluruh dunia, bahwa penyelenggara London Olympic 2012 mengundang sukarelawan alias volunteer dari seluruh dunia untuk ikut bergabung dengan mereka menjadi pekerja relawan.
"London Olympic 2012 menerima lebih dari 250,000 surat lamaran namun yang diterima hanyalah 70,000 orang," ujarnya.
Hari pertama keluar website pendaftaran volunteer untuk London Olympic 2012, Arnie pun langsung mengisi formulir pendaftaran online sepanjang 10 halaman. Sekitar 12 bulan setelah formulir terkirim, barulah namanya dipanggil untuk mengikuti wawancara pertama di tahun 2007.
Setelah itu, setiap enam bulan proses wawancara tetap berlangsung, sampai akhirnya setelah tiga tahun proses yang sangat ketat dan padat, akhirnya namanya di syahkan secara resmi sebagai London Olympic 2012 volunteer.
Pada 2011 barulah tugas diberikan secara resmi, dan setelah itu berlangsung pelatihan ketat dan padat harus dihadiri tanpa cacat. Menurut Arnie, Sabtu lalu yakni 10 hari menjelang pelaksanaan olimpiade yang merupakan latihan terakhir yang harus diikutinya bersama 400 petugas yang bekerja di satu venue.
Arnie kebetulan terpilih sebagai tenaga di cabang olahraga bulutangkis dan bertugas di Stadium Wembley. Pada saat mengikuti Training venue, seluruh tenaga sukarelawan harus mengetahui semua ruangan dan olah raga apa saja yang akan dipertandingkan serta peraturan dan tugas masing-masing selama nanti bekerja. "Security sangat ketat adalah kunci dari suksesnya pesta dunia ini," ujarnya.
Dikatakannya, setiap petugas yang hadir harus membawa, notification letter yang dikirim lewat email, passport sebagai identifikasi dengan memperlihatkan foto diri, nomor unique peserta yang telah di laminating.
Seluruh code dibuat melalui komputer, juga buku panduan yang berisi semua prosedur dan kebijaksanaan dari setiap olahraga yang dipertandingkan juga nomor telepon yang penting diketahui oleh petugas.
Seragam Buatan Indonesia
Semua relawan sudah menerima seragam yang pembuatannya disponsori oleh salah satu perusahaan manufakturing ternama di dunia, dan yang tidak kalah pentingnya adalah semua uniform dibuat oleh orang Indonesia.
"I must say that I am so proud to be Indonesian (saya harus secara jujur mengatakan bahwa saya bangga menjadi orang Indonesia,red)," ujar Arnie.
Tenaga sukarelawan asal Indonesia lainnya yang terpilih adalah Tiwi, yang mengakui bahwa ia bisa terlibat dalam London 2012 Olympic ini awal mulanya setelah pengumuman London terpilih sebagai penyelenggara dan membutuhkan banyak relawan.
"Aku jadi tertarik dan berniat bila pendaftaran untuk volunteers dibuka aku akan apply (mendaftarkan diri,red)," ujar wanita yang bersuamikan pria asal Australia.
Setelah mengirimkan data pribadi atau CV online beberapa bulan kemudian London Organising Committee Olympic Games (Locog) mengirimkan email kepada orang-orang yang melamar untuk datang melakukan wawancara.
Dikatakannya tidak semua orang diundang untuk wawancara. Dari 250.000 orang yang melamar hanya 5000 orang yang dibutuhkan. Wawancara yang dilakukan seperti interview pekerjaan, pertanyaannya banyak sekali dan semuanya berhubungan dengan customer service, ujar Tiwi.
Kantor dimana ia bekerja law firm juga terlibat dengan charity work/probono/community affair work (CSR - Corporate Sosial Responsibility) dan mereka mendorong karyawannya untuk terlibat dalam kegiatan sosial termasuk salah satunya menjadi relawan di Olympic games.
Setelah mendapatkan pemberitahuan bahwa aku lolos sebagai salah satu relawan selama Olympic games, mulailah Tiwi mengikuti induction dan pelatihan. "Aku kebetulan mendapatkan tugas di Earls Court tempat penyelenggaraan volley ball selama dua minggu," ujarnya.
Beberapa minggu yang lalu saat mengambil uniforms dan travel card yang disediakan oleh panitia yang warnanya cukup menarik dan kelengkapannya, seperti jaket, topi, botol air minum, tas, sepatu, kaos serta celana panjang termasuk buku panduan selama olimpiade.
Waktu Tiwi mencoba uniformnya ia pun kaget dan bangga setelah tahu jaket, celana panjang, kaos, kaos kaki semuanya buatan Indonesia yakni dari Adidas Indonesia. Wah jauh juga perjalanan uniform olimpiade London 2012, demikian Tiwi.
Menurut Tiwi yang mempunyai usaha menjual makanan Indonesia secara online, niat ikut olimpiade karena ingin tahu bagaimana rasanya mengikuti salah satu acara terbesar di dunia, di mana ia tinggal di di London. Ini akan menjadi kenangan seumur hidup yang tak akan pernah terlupakan, demikian Tiwi.