Rabu 18 Jul 2012 00:16 WIB

AL AS Tembak Kapal Kecil di Dubai Dongkrak Harga Minyak

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Harga minyak naik pada Selasa (17/7) didorong oleh euro yang lebih tinggi dan laporan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang menembaki sebuah kapal kecil di Teluk Dubai.

Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) atau light sweet untuk penyerahan Agustus, naik 1,33 dolar AS dari harga akhir Jumat menjadi 88,43 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus mengakhir hari terakhir kontrak Agustus pada 103,55 dolar AS, naik 1,15 dolar AS per barel dari penutupan Jumat.

Matt Smith dari Summit Energy mengatakan, kenaikan euro terhadap dolar membantu harga minyak naik. Euro bertambah 0,24 persen dari akhir Jumat.

Harga minyak mempertahankan keuntungan mereka sekalipun setelah pejabat Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan kapal tersebut membawa nelayan India, salah satunya tewas dan tiga lainnya luka-luka.

Insiden Teluk terjadi di tengah ketegangan konstan antara Iran dan kekuatan Barat atas program yang diduga untuk membangun senjata nuklir dan ancaman untuk menutup Selat Hormuz, jalur utama pelayaran minyak global.

Pejabat pertahanan AS mengatakan, perahu motor itu mengabaikan peringatan untuk tidak mendekati kapal pengisian bahan bakar USNS Rappahannock di dekat pelabuhan UEA Jebel Ali, dan pelaut di kapal Amerika itu mengkhawatirkan itu dapat menimbulkan ancaman.

Sebelumnya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab membuka jaringan pipa minyak yang melewati Selat Hormuz.

Saluran pipa UEA dan Saudi membuat rute transportasi opsional untuk minyak mentah, mengurangi kekhawatiran bahwa Iran dapat mengganggu pasokan dalam negosiasi dengan Barat atas program nuklirnya, IG Markets mengatakan dalam sebuah laporan.

"Sementara kemampuan tambahan untuk memotong Selat Hormuz meningkatkan keamanan ekspor Arab Saudi dan UEA, meredam risiko harga di pasar minyak global yang kurang jelas," komentar analis komoditas JPMorgan.

"Rute pengiriman Teluk Timur Tengah benar-benar menjadi ancaman serius, harga akan cepat menyesuaikan untuk mencerminkan durasi yang diharapkan dari gangguan dan potensi untuk rilis mitigasi cadangan strategis OECD."

sumber : AFP/IslamTimes
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement