REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Panitia Olimpiade Libya diculik kelompok bersenjata, tiga hari yang lalu. Keluarganya belum tahu keberadaannya. Karena itu, mereka mendesak pemerintah berbuat lebih banyak untuk menemukannya.
Nabil Alam bermobil dengan rekannya ketika dua mobil membawa kelompok bersenjata berseragam tentara menghalangi jalannya. Nabil mengatakan harus pergi dengan mereka. "Ada desas-desus tentang keberadaannya, tapi kami tidak tahu di mana dia," kata saudaranya, Khaled Alam, Selasa (17/7) kepada Reuters, seperti dipantau Antara, Rabu (18/7).
"Negara harus melakukan lebih. Kami menyeru Panitia Olimpiade Dunia dan semua panitia Olimpiade di seluruh dunia terlibat dalam hal ini, sehingga ia dapat kembali ke keluarganya," katanya. Khaled menyatakan keluarganya berunjukrasa di depan kementerian dalam negeri pada Senin dan ia bertemu dengan jaksa agung minta bantuan dalam mencari saudaranya itu.
Sejak akhir pemberontakan menggulingkan pemerintah Muammar Khadafi pada tahun lalu, pemerintah sementara berjuang menegakkan wewenangnya pada kelompok bersenjata, yang banyak menolak meletakkan senjata dan sering membuat hukum sendiri.
Mustafa Huni, wakil ketua Dewan Peralihan Negara berkuasa, pada Senin menyatakan pihak berwenang berusaha membebaskan Alam. "Kami melakukan yang terbaik untuk melacaknya," kata Omar Rahal dari dewan tentara Tripoli.
Alam, mantan juara judo Libya, memimpin panitia Olimpiade Libya setelah ketuanya, Mohammed Khadafi, salah satu putra Muammar Khadafi, lari ke Aljazair pada Agustus 2012.