REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA-- Pengunjuk rasa anti-rezim di Bahrain kembali menggelar aksi unjuk rasa. Menurut laporan, unjuk rasa tersebut diselenggarakan di wilayah sekitar ibukota Bahrain, Manama.
Kamis (19/7) lalu, para demonstran kembali ke jalan dengan slogan-slogan anti-rezim. Mereka terus meneriakkan kalimat seperti, "Kami tak akan pernah menerima penghinaan dan menyerukan kejatuhan rezim," kata laporan itu seperti dilansir Press TV, Jumat (20/7). Mereka telah memblokir jalan utama di ibu kota. Para pengunjuk rasa terus akan melakukan protes hingga hari ini.
Negara-negara Teluk Persia terus mengalami demonstrasi hampir setiap hari sejak Februari 2011 lalu. Aksi unjuk rasa didominasi seruan pelaksanaan reformasi politik dan pembentukan monarki konstitusional. Namun, perlakukan keras pasukan rezim di Bahrain terhadap pengunjuk rasa, mendorong mereka mengubah tujuan awal. Kini para pendemo meminta rezim keluarga Al-Khalifa mundur dari kekuasaannya.
Pada pertengahan Maret 2011 lalu, Arab Saudi mengerahkan pasukan di Bahrain. Pasukan tersebut untuk membantu mengendalikan pengujuk rasa anti-rezim. Sejauh ini, puluhan demonstran tewas dan lainnya terluka atas tindakan pasukan pemerintah. Para pengunjuk rasa meminta Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa, bertanggung jawab atas kejadian tersebut.