REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Irak telah menutup pos perbatasan utamanya setelah gerilyawan Suriah menguasai tempat penyeberangan Abu Kamal, kata seorang wali kota setempat pada Kamis (19/7).
"Pos Qaim, di seberang Abu Kamal, ditutup dan sekarang berada di bawah kendali militer Irak," kata Wali Kota Qaim, Fahan Fitaihan, sebagaimana dikutip Reuters.
Tentara Irak juga telah mengambil-alih pos lain di dekatnya dari pejabat bea-cukai Irak, katanya. Ia menyatakan Tentara Suriah Bebas telah mengibarkan benderanya di wilayah lain perbatasan.
Gerilyawan Suriah juga menguasai dua pos penyeberangan utama di perbatasan dengan Turki dan pos Abu Kamal di perbatasan dengan Irak, Kamis. Itu untuk pertama kali penentang Presiden Bashar al-Assad merebut wilayah perbatasan negeri tersebut.
Hakim az-Zamili, pemimpin Komite Pertahanan dan Keamanan di Parlemen Irak, memberitahu stasiun televisi setempat gerilyawan Suriah menguasai pos penyeberangan Abu Kamal, di jalan raya Baghdad-Damaskus dan satu jalur penting perdagangan di Timur Tengah.
Seorang petempur gerilyawan Suriah dan juru bicara oposisi mengatakan gerilyawan merebut kendali atas bangunan imigrasi dan bea-cukai di wilayah Suriah di gerbang perbatasan Turki utara, Bab al-Hawa, dan para pegiat mengatakan pos penyeberangan Jarablus juga jatuh ke tangan gerilyawan.
Gerilyawan telah berusaha merebut Bab al-Hawa, pos penyeberangan penting komersial, selama 10 hari tapi dengan susah-payah baru mampu mengusir tentara setelah pertempuran Kamis, kata gerilyawan.
Gambar yang menurut pegiat direkam di Bab al-Hawa memperlihatkan gerilyawan sedang naik ke atap bangunan di tempat penyeberangan itu dan merobek gambar Bashar al-Assad.