Jumat 20 Jul 2012 13:03 WIB

Iran Kutuk Serangan yang Menewaskan Pejabat Suriah

Suriah
Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Ali Akbar Salehi mengutuk ledakan yang dilakukan oleh teroris yang didukung asing di markas Dewan Keamanan Nasional Suriah di Damaskus. Menteri Luar Negeri Salehi membuat pernyataan dalam percakapan telepon dengan timpalannya Menlu Suriah, Walid al-Mualem, Kamis (19/7).

Salehi juga menyatakan simpati dari pemerintah dan bangsa Iran kepada bangsa dan pemerintah Suriah mengenai insiden pembunuhan yang menyedihkan atas menteri pertahanan Suriah, wakilnya dan sejumlah pejabat tinggi keamanan Suriah.

Menteri Pertahanan Suriah Dawoud Rajiha, dan wakilnya Assef Shawkat serta Deputi Wakil Presiden Suriah Hassan Turkmani tewas dalam serangan teroris pada Rabu (18/7).

Kepala Biro Keamanan Nasional Suriah, Jenderal Hisyam Ikhtiyar dan Menteri Dalam Negeri Mayor Jenderal Mohammad Ibrahim al-Sha juga terluka dalam serangan bom di markas besar Biro Keamanan Nasional di Ibu kota Damaskus.

Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak Dewan Keamanan PBB turut "memikul tanggung jawab" dalam penyelesaian konflik di Suriah. Desakan itu dikeluarkan Ban Ki-moon menjelang pemungutan suara di Dewan Keamanan pada Kamis mengenai kemungkinan sanksi bagi pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

"Waktu sangat penting. Rakyat Suriah telah menderita terlalu lama. Pertumpahan darah harus segera berakhir sekarang," kata Ban dalam satu pernyataan di kantornya, bertepatan dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh para utusan khusus PBB untuk menyelesaikan rincian akhir dari resolusi untuk Suriah menjelang pemungutan suara.

Ban, Rabu, juga mengutuk aksi kekerasan yang berkelanjutan di Suriah, terutama aksi pengeboman yang telah menewaskan tiga pejabat senior keamanan dan laporan penggunaan senjata berat oleh pasukan keamanan Suriah terhadap warga sipil di Damascus.

Pernyataan itu mengatakan bahwa Ban "mengutuk keras serangan bom hari ini di Markas Besar Keamanan Nasional di Damascus yang menyebabkan korban signifikan termasuk kematian dan luka serius dari para pejabat pemerintah."

"Dia sangat prihatin atas adanya laporan-laporan tentang penggunaan senjata berat oleh pasukan keamanan Suriah, termasuk di Damaskus, terhadap warga sipil, walaupun pemerintahan Bashar al-Assad telah berulang kali menyatakan akan menarik senjata-senjata itu."

"Sekretaris Jenderal PBB mendesak Dewan Keamanan untuk ikut memikul tanggung jawab dan melakukan tindakan efektif dan kolektif berdasarkan kewajibannya dalam Piagam PBB mengingat situasi sangat serius," katanya.

sumber : Antara/IRNA-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement