REPUBLIKA.CO.ID, Komite Amerika dan Israel (AIPAC) menyampaikan seruan tentang kekhawatiran atas terpilihnya presiden islami di Mesir. Ia juga mengklaim bahwa serangan terhadap Yahudi bukan hanya terbatas kepada yang datang dari Jalur Gaza yang dikuasai oleh Hamas, namun juga datang dari Sinai.
Karena itu, AIPAC Amerika menyerukan agar bekerja sama secara intens dengan Israel untuk membantu membesarkan kemampuannya membela diri melawan ancaman dari Mesir yang semakin meningkat dan meminta kepada donatUr AIPAC agar menekan Kongres Amerika dalam melanjutkan bantuan di bidang pertahanan. AIPAC juga mendorong agar pemerintah Barack Obama untuk menyampaikan surat jelas kepada presiden Mesir yang baru bahwa tindakan nyata adalah ukuran sikap bukan kata-kata. Terutama terkait “menjaga perdamaian dengan Israel” dan menghentikan serangan bersenjata di gurun Sinai.
Sementara itu pihak-pihak keamanan Israel mengatakan, sejak meletusnya revolusi Mesir satu setengah tahun lalu, mereka sudah melakukan kalkulasi ulang sikap dan mempelajari semua kemungkinan termasuk peralihan kekuasaan dari sahabat dekat Israel ke tangan musuhnya. Israel yakin bahwa bulan madu hubungan koalisi dengan rezim Mubarak telah habis setelah selama 40 tahun Mesir menjadi penjaga keamanan perbatasan Israel dan mencegah serangan dari luar. Kini situasi sudah berbeda sama sekali.
AIPAC mengisyaratkan, Sinai kini sudah meresahkan Israel dan keamanan lebih kuat dibanding di Lebanon Selatan. Bukan karena jaraknya enam kali lebih luas dibanding di selatan Lebanon, namun karena organisasi-organisasi Islam garis keras di Sinai yang akan menyerang pelabuhan Eilat dan mobil patrol Israel juga yang meledakkan pipa gas Mesir.