REPUBLIKA.CO.ID, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan keamanan Selat strategis Hormuz bertengger di puncak daftar prioritas kebijakan Republik Islam.
"Kami mempertimbangkan keamanan Selat Hormuz sebagai salah satu prioritas kebijakan luar negeri. Keamanan selat ini penting bagi semua negara di kawasan, dan kami menginginkan keamanan ini dilindungi dengan cara terbaik, " kata Ramin Mehmanparast.
"Kami berulang kali mengumumkan bahwa kami akan mencoba sebaik mungkin untuk menjaga keamanan selat ini. Kami akan mengerahkan segenap kemampuan kami untuk menjaga stabilitas keamanan Teluk Persia," tambahnya.
IRNA melaporkan pejabat Iran itu menilai beberapa kebijakan yang diambil oleh sejumlah negara lintas regional secara langsung membahayakan keamanan Teluk Persia.
Barat mengancam keamanan pasokan energi dan menekankan komitmen Iran untuk menjaga keamanan di Selat Hormuz dan Teluk Persia.
Parlemen Iran mempersiapkan mosi menutup Selat Hormuz dalam menanggapi rekayasa sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran.
Sebelumnya, pada 7 Juli lalu, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi mengatakan Iran tidak berencana untuk menutup Selat Hormuz kecuali kepentingannya benar-benar terancam.
Pada 14 Juni, Komandan Angkatan Laut Korp Pengawal Revolusi Islam Iran Laksamana Ali Fadavi mengatakan Tehran memiliki kemampuan untuk menutup selat Hormuz, dan telah membuktikan kemampuannya selama delapan tahun perang yang dipaksakan dengan Irak.
Secara statistik, Selat Hormuz adalah salah satu jalur yang paling penting di dunia pelayaran energi, dengan aliran harian minyak sekitar 15 juta barel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika