REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kepala Komisi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional Majelis Iran mengatakan bahwa aksi terakhir terorisme di Damaskus telah diorganisasikan oleh Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat dengan sekutunya Barat dan sekutu Arabnya.
Menurut laporan dari situs Jajj, Alaeddin Boroujerdi mengatakan di Madinah bahwa saat ini, terorisme negara, di bawah kepemimpinan Amerika Serikat dan rezim Zionis, adalah bentuk yang paling berbahaya dari terorisme yang mengancam keamanan kawasan dan seluruh dunia.
"Meskipun semua upaya AS dan Zionis, Suriah telah mampu tahan terhadap semua konspirasi dan tetap sebagai sumbu perlawanan Palestina, sehingga mendukung Suriah sama saja dengan mendukung perlawanan Palestina," katanya.
Borouherdi juga memuji keteguhan Rusia dan Cina dalam mendukung Suriah, dan menambahkan bahwa AS harus memahami masa kekejaman berakhir dan dunia telah memasuki fase multipolar.
Mengenai pembantaian Muslim di Myanmar, Boroujerdi mengatakan bahwa kurangnya reaksi serius dari Dewan Keamanan PBB dan Organisasi Kerja sama Islam untuk acara bencana tidak dapat diterima.