Sabtu 21 Jul 2012 16:07 WIB

Relawan MER-C Kembali Ke Gaza Untuk Pembangunan RSI Tahap Kedua

Rep: indah wulandari/ Red: Heri Ruslan
 Pembangunan pondasi RSI Gaza di Distrik Bait Lahiya, Gaza Utara.
Foto: Dok MER-C
Pembangunan pondasi RSI Gaza di Distrik Bait Lahiya, Gaza Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat relawan dari Divisi Konstruksi Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), Jumat (20/7) malam, bertolak ke Gaza, Palestina.

Keberangkatan Wanto, Sariyo, Sumadi dan Mulyadi, yang semuanya merupakan Tim Teknis menandakan akan dimulainya pembangunan tahap kedua RS Indonesia di Jalur Gaza.

Pembangunan ini akan meliputi pekerjaan Arsitektur dan ME (Mekanikal Elektrikal) rumah sakit. Keberangkatan para relawan insinyur dan teknis ke Gaza ini juga merupakan bukti komitmen jihad para profesional.  

“Insya Allah pembangunan RSI akan terus berlanjut. Keempat relawan teknis MER-C – Pesantren Al Fatah, Cileungsi berangkat ke Gaza dalam rangka memenuhi komitmen jihad para profesional,” ungkap Ketua Presidium MER-C dr Joserizal Jurnalis saat melakukan briefing terakhir dengan tim di Bandara Soekarno Hatta.

Ketua Divisi Konstruksi MER-C Faried Thalib juga turut hadir dalam acara sederhana pelepasan tim di Bandara tadi malam. Menurutnya, ini adalah Tim awal untuk pembangunan RSI tahap 2.

“Pekerjaan tahap kedua ini akan melibatkan lebih banyak relawan dari Indonesia sehingga rencananya akan ada Tim Teknis lanjutan yang akan diberangkatkan ke Gaza," tambah Faried yang saat ini juga tengah memimpin pembangunan Rumah Sakit MER-C di Galela, Halmahera Utara, Maluku Utara ini.  

Secara senada, keempat relawan mengaku bersyukur terpilih dan dipercaya untuk menjadi Tim pembangunan RS Indonesia di Gaza. Mereka semuanya berasal dari Pesantren Al Fatah mengaku sudah mendaftar untuk mengikuti misi pembangunan RS Indonesia ke Palestina sejak tahun 2009.

Saat itu mereka langsung membuat paspor dan akhirnya panggilan amanah tugas itu datang sekarang.   Ini merupakan pengalaman pertama bagi para relawan untuk misi tugas ke luar negeri. Ada perasaan was-was dan takut karena biasanya mereka turun membantu menjadi relawan untuk wilayah bencana di dalam negeri.

“Saya pernah ikut jadi relawan sewaktu bencana gempa di Yogyakarta,” aku Wanto selaku Ketua Tim. Sementara Sumadi, pernah menjadi relawan sewaktu bencana gempa melanda Padang Sumatera Barat.  

“Ada perasaan takut, tapi insya Allah niat kami sudah tulus. Semoga amanah tugas ini kelak menjadi amal sholeh kami,” ungkap Mulyadi, salah satu anggota Tim.  

Suasana haru sempat menyelimuti terminal 2D pintu D1 Bandara Soekarno Hatta kala para relawan harus berpamitan untuk menuju ruang tunggu. dr Joserizal, mewakili para Presidium MER-C menyalami dan mendoakan para relawan agar senantiasa diberi keikhlasan dan kesabaran dalam menunaikan tugas yang berat ini.    

Tim dijadwalkan tiba di Kairo, Mesir hari ini, Sabtu (21/7). Dari Kairo, Tim akan langsung menuju Perbatasan Rafah yang merupakan akses masuk ke Gaza. Berbekal surat izin yang telah dikantongi dari Kementerian Luar Negeri Mesir, tim berharap bisa langsung masuk ke Gaza pada hari ini juga.

Sementara, tiga relawan MER-C di Gaza Abdillah Onim, Nur Ikhwan Abadi dan Muhammad Husein telah siap menyambut kedatangan Tim teknis ini.   Dari Rp 30 miliar dana yang dibutuhkan untuk pembangunan fisik RSI, sampai dengan tanggal pertengahan Juli 2012, telah terkumpul donasi sebesar Rp 22,8 miliar.

Sampai saat ini seluruh dana yang digunakan untuk pembangunan RS Indonesia murni dana dari rakyat Indonesia, tidak ada dana pemerintah maupun dana bantuan asing.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement