REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Gerilyawan Taliban melakukan eksekusi terhadap lima orang warga sipil Afganistan. Mereka (warga sipil) dituding memiliki hubungan dan kerjasama dengan pasukan NATO, Ahad.
Peristiwa yang teradi di Jalrez itu, gerilyawan menangkap enam warga sipil Afganistan saat mereka baru pulang dari tempat mereka bekerja di satu pangkalan NATO. Jasad mereka baru ditemukan pada Ahad, dengan kondisi jenazah dipasang bahan peledak.
Tangan mereka juga diikat ke belakang, satu pernyataan yang dikeluarkan kantor gubernur provinsi Wardak seraya menyebut Taliban sebagai pelaku serangan tersebut.
Sementara orang keenam berhasil melarikan diri dari penculik.
Berita mengenai eksekusi yang terjadi sekitar 40 kilometer sebelah selatan Kabu, itu tersiar seharai setelah gerilyawan menghukum cambuk dua pria di depan umum yang dituduh berusaha menculik seorang anak laki-laki belia untuk menuntut uang tebusan.
Beberapa minggu sebelumnya Taliban juga mengeksekusi hukuman mati seorang wanita karena perzinahan.
Eksekusi dan hukuman di depan umum biasa dilakukan oleh Taliban ketika mereka berkuasa di Afghanistan dari 1996 hingga 2001.