REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Gelombang kekerasan di Irak menewaskan 111 orang, Senin (23/7). Inilah hari paling mematikan di Negeri 1001 Malam itu dalam waktu dua setengah tahun terakir ini.
Sejumlah pejabat mengatakan, sedikitnya 235 orang cedera dalam 28 serangan berbeda di 19 kota, yang merusak kekhusukan kaum Muslimin di awal bulan suci Ramadhan 1433 H itu.
Kekerasan itu menyulut kecaman dari utusan khusus PBB untuk Irak, ketua parlemen negara itu dan Iran, negara tetangga Irak.
Dalam serangan paling mematikan Senin -- serangkaian ledakan bom pinggir jalan dan pemboman mobil di kota Taji -- sedikitnya 42 orang tewas dan 40 lain cedera, kata dua pejabat medis.
Di Baghdad, ledakan bom mobil di luar kantor pemerintah yang menangani pembuatan kartu identitas di daerah Syiah, Kota Sadr, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 33 lain, kata beberapa pejabat medis dan keamanan.
Dua ledakan juga terjadi di daerah Husseiniyah dan Yarmuk di lingkungan Baghdad, menewaskan sedikitnya empat orang dan mencederai 27 lain, sementara sebuah bom mobil di kota Tarmiyah, sebelah utara ibu kota Irak tersebut, menewaskan satu orang dan mencederai sembilan.
Penembakan di pos pemeriksaan dan ledakan-ledakan bom di provinsi berpenduduk campuran Diyala menewaskan 14 orang dan mencederai 47 lain, kata pejabat-pejabat keamanan dan Dokter Ahmed Ibrahim dari rumah sakit di Baquba, ibu kota provinsi itu.
Gerilyawan juga melancarkan serangan terhadap sebuah pangkalan militer dekat kota Dhuluiyah, menewaskan sedikitnya 15 prajurit dan mencederai dua lain, kata beberapa pejabat keamanan.
Dua serangan lain di provinsi yang sama -- penembakan di pos pemeriksaan dan ledakan bom mobil di dekat masjid Syiah -- menewaskan tiga orang dan melukai enam lain.
Sembilan ledakan bom, beberapa diantaranya dalam selang waktu beberapa menit, menewaskan tujuh orang dan melukai 29 di Kirkuk dan kota-kota di provinsi Irak utara itu, Dibis dan Tuz Khurmatu.
Tiga serangan berbeda -- bom mobil, ledakan pinggir jalan dan penembakan -- di kota Mosul, Irak utara, dan daerah berdekatan Baaj menewaskan sembilan orang dan melukai tujuh lain, kata Letnan Satu AD Irak Waad Mohammed dan Letnan Polisi Mohammed al-Juburi.
Sebuah bom pinggir jalan di pasar di pusat kota Diwaniyah, sebelah selatan Baghdad, menewaskan tiga orang dan melukai 25, kata kepala kesehatan provinsi itu Adnan Turki.
Di kota Heet, Irak barat, ledakan bom mobil di dekat patroli militer menewaskan satu prajurit dan mencederai 10 lain, kata seorang kapten angkatan darat Irak dan Dokter Abdulwahab al-Shammari dari rumah sakit di kota itu.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan Senin itu, namun kelompok Al Qaida di Irak telah memperingatkan bahwa mereka akan melancarkan serangan dan berusaha menguasai lagi wilayah di negara itu.