REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK -- Badan PBB yang membantu pengungsi Palestina menyampaikan keprihatinan yang besar mengenai dampak dari krisis yang berkecamuk di Suriah pada 500.000 pengungsi Palestina di negeri itu.
"Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB buat Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengamati dengan keprihatinan yang bertambah besar situasi di Suriah, terutama berkaitan dengan dampaknya pada kestabilan dan perlindungan 500.000 pengungsi Palestina di seluruh negeri tersebut," kata Eduardo del Buey, Wakil Juru Bicara bagi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin (23/7).
UNRWA, yang didirikan pada 1949, adalah badan PBB yang memberi bantuan, perlindungan dan saran bagi sebanyak lima juta pengungsi Palestina yang terdaftar di Timur Tengah, termasuk di Jordania, Lebanon, Suriah dan wilayah Palestina yang diduduki Israel. Badan itu didanai hampir seluruhnya melalui sumbangan sukarela dari negara anggota PBB.
Badan tersebut juga menyampaikan kekhawatiran dengan keselamatan stafnya, keamanan instalasi dan akses kemanusiaan ke pengungsi yang terkena dampak.
"UNRWA menyeru semua pihak agar melakukan tindakan guna menjamin perlindungan bagi pengungsi Palestina dalam situasi konflik bersenjata di Suriah," kata juru bicara itu.
Dalam perkembangan terakhir, pasukan oposisi Suriah menduduki pos perbatasan kedua di perbatasan dengan Turki pada Ahad, tiga hari setelah mereka menguasai pelintasan Bab al-Hawa, kata seorang diplomat Turki.