Selasa 24 Jul 2012 15:08 WIB

Shimon Peres: Israel Sedang 'Perang Terbuka' dengan Iran

Rep: Gita Amanda/ Red: Hafidz Muftisany
Simon Peres
Foto: marka.az
Simon Peres

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-- Presiden Israel Shimon Peres mengatakan, Israel tengah dalam 'perang terbuka' dengan Iran. Menyusul pemboman di Bulgaria, Peres menuding Iran dan Hizbullah berada di balik pemboman yang menewaskan lima warga Israel tersebut.

Peres menyampaikan pernyataanya tersebut dalam sebuah wawancara dengan CNN, Senin (23/7) lalu. Menurut Peres, Israel cukup cerdas untuk menghubungkan serangan di Bulgaria dengan Iran dan kedekatannya dengan gerakan Hizbullah di Libanon. Ia percaya Iran tengah merencanakan serangan lain sebagai bagian dari apa yang disebut 'perang terbuka' terhadap Israel.

Namun ia mengatakan, akan bertindak untuk mencegah serangan lebih lanjut. Terkait dugaan balas dendam atas perilaku Israel membunuh ilmuan Iran, Peres membantah bahwa Israel bertanggung jawab atas kasus tersebut. Akan tetapi, Peres mengatakan Israel memiliki hak untuk mencegah pembunuhan warga negaranya.

"Kami tak memiliki inisiatif teror, kami tak melakukannya, Tapi pertahanan diri adalah hak dan keharusan setiap orang," ujar Peres.

Peres mengatakan, kebijakan Israel lebih pada 'pencegahan' daripada 'pembalasan'. Menurut laporan, AS yang merupakan sekutu kuat Israel telah menewaskan lebih dari 3000 orang dalam serangan pesawat tak berawak. Mereka berdalih serangan dilakukan untuk menghilangkan teroris.

"Jika Anda memiliki informasi yang cukup tentang orang tertentu yang memiliki bom yang siap meledak, jelas Anda harus mencegahnya melakukan hal itu," ujar Peres.

Pada Rabu (18/7), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Oran atas serangan mematikan terhadap wisatawan Israel di Bulgaria. Ia memperingatkan Iran, bahwa negaranya akan 'merespon dengan keras' untuk serangan oleh Teheran.

"Semua tanda-tanda telah mengarah ke Iran, Israel akan merespon dengan keras teror Iran," ujar Netanyahu

sumber : al-arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement