Selasa 24 Jul 2012 22:26 WIB

Obama Ingatkan Suriah Agar tak Gunakan Senjata Kimia

Presiden AS Barack Obama
Foto: AP
Presiden AS Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, Barack Obama memperingatkan Bashar al-Assad untuk tidak melakukan "kesalahan tragis" menggunakan senjata kimia terhadap rakyat Suriah.

"Mengingat persediaan senjata kimia rejim Suriah, kita akan terus mengingatkan Assad dan orang-orang di sekitarnya bahwa dunia sedang mengamati." kata Obama di depan para veteran Amerika di negara bagian Nevada, Senin (23/7).

"Mereka akan dimintai pertanggungan-jawab oleh komunitas internasional dan Amerika Serikat kalau sampai melakukan kesalahan tragis menggunakan senjata tersebut."

Sebelumnya, jurubicara Kementerian Luar Negeri Suriah Jihad Makdissi mengatakan, senjata-senjata itu tidak akan digunakan terhadap pasukan pemberontak, tapi dapat digunakan untuk merespon "agressi dari luar".

Tapi segera setelah itu, pemerintah mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa pemerintah tidak menegaskan ataupun membantah memiliki senjata kimia.

Pernyataan Makdissi sebelumnya sepertinya merupakan pertama-kalinya Suriah mengakui mungkin memiliki senjata non-konvensional. Suriah bukan penandatangan Konvensi Senjata Kimia 1992 yang melarang penggunaan, produksi atau penyimpanan.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Suriah juga mengemukakan kemungkinan bahwa "kelompok-kelompok teroris" mungkin mendapatkan senjata biologis dari luar, yang "dapat digunakan di satu desa" dan kemudian menuduh pasukan Suriah."

Ini dikemukakan setelah muncul keprihatinan bahwa senjata-senjata itu dapat jatuh ke tangan pemberontak jika rezim Suriah jatuh.

Uni Eropa telah memperketat sanksi-sanksi atas Suriah dan memperingatkan, kekerasan yang terus meningkat di sana dapat memicu krisis pengungsi di negara-negara tetangga.

Uni Eropa telah menambah lebih dari 25 nama ke dalam daftar individu dan perusahaan Suriah yang diduga berkaitan dengan, atau mendapat manfaat dari, rezim Presiden Bashar al-Assad.

Uni Eropa juga mendukung rencana untuk tetap memberlakukan embargo senjata, mengharuskan inspeksi atas kapal-kapal dan pesawat yang menuju ke Suriah dari wilayah atau di perairan negara-negara Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague juga bereaksi terhadap ancaman dari pemerintah Assad untuk menggunakan senjata kimia terhadap agressor dari luar.

Menurutnya, yang sebenarnya terjadi adalah rakyat memberontak terhadap rezim yang kejam, dan tidak ada hubungannya dengan agressi dari luar.

Sementara itu, pasukan pemerintah Suriah telah menghalau sebagian besar pemberontak dari Damaskus, tapi masih banyak laskar pemberontak di kota Aleppo.

sumber : ABC/AFP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement