REPUBLIKA.CO.ID, Israel menandatangani nota kesepahaman mengenai kerja sama sektor infrastruktur air dan pengembangan teknologi dengan Sudan Selatan. Kesepakatan ini menandai perjanjian kerja sama ekonomi pertama antara Tel Aviv dan Juba.
Kesepakatan antara Sudan Selatan dan Israel Militer Industries Ltd (IMI) ditandatangani pada hari Senin (23/7) dalam sebuah acara di parlemen Israel, Knesset. Upacara ini dihadiri oleh langsung Menteri Energi dan Air Israel Uzi Landau dan Menteri Air dan Irigasi Sudan Selatan Akec Paulus Mayom.
Perjanjian kerangka kerja yang ditandatangani oleh Wakil Presiden IMI untuk Strategi dan Pemasaran, Zvika Fox, menguraikan rencana mengenai kerja sama desalinasi, irigasi transportasi, dan pemurnian air.
Namun di balik itu, Menteri rezim Zionis mengungkapkan bahwa perjanjian ini dalam rangka mendukung kerjasama transfer minyak untuk fasilitas Israel dari Sudan Selatan.
Sudan Selatan merdeka dari Sudan pada bulan Juli 2011 sebagai bagian dari perjanjian perdamaian 2005 yang mengakhiri perang beberapa dasawarsa antara kedua wilayah.
Negara kaya minyak di Afrika itu adalah salah satu negara paling tidak berkembang di dunia, dengan tingkat kematian yang sangat tinggi. Dilaporkan satu dari tujuh anak meninggal sebelum usia lima tahun.