REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al-Assad mendirikan kembali tiang pemerintahnya, kemarin, dengan mengangkat lima pejabat keamanan guna mengisi posisi sensitif dalam mengatasi krisis di negara itu. Pengangkan para pejabat itu dilakukan sepekan setelah satu bom mengguncang pertemuan pejabat senior lingkaran dalamnya.
Mayor Jenderal Mohammad Deib Zaitoon telah diangkat sebagai Kepala Dinas Intelijen Suriah, sementara Mayor Jenderal Ali Yunus diangkat sebagai Kepala Dinas Intelijen Militer. Mayor Jenderal Mamlouk diangkat sebagai Kepala Keamanan Nasional, untuk menggantikan Hisham Ikhtiar yang tewas dalam pemboman sepekan sebelumnya.
Mayor Jenderal Abdulfattah Wudsieh diangkat sebagai Wakil Kepala Keamanan Nasional. Sementara itu, Rustom Ghazaleh, mantan kepala Dinas Intelijen Militer di Lebanon, diangkat sebagai Kepala Keamanan Politik Suriah.
Dalam laporan Xinhua, Rabu (25/7), pengangkatan tersebut dilakukan setelah pengeboman Rabu lalu (18/7) mengguncang pertemuan pejabat senior dan menewaskan empat pejabat keamanan di lingkaran dalam Presiden Bashar al-Assad. Pemboman itu mengguncang jantung pemerintah Suriah.
Bentrokan tersebut meletus sekitar 10 hari sebelumnya di beberapa permukiman di Damaskus dan belum lama ini bergerak ke Aleppo sebagai bagian dari tekad gerilyawan untuk merebut kedua kota besar dan penting itu. Keduanya adalah kubu pimpinan saat ini dan sumber persatuannya.