REPUBLIKA.CO.ID, Sepekan setelah Pemerintah Inggris mengatakan tidak membutuhkan keamanan tambahan, sebanyak 1.200 pasukan ekstra dikerahkan untuk pengamanan Olimpiade.
Komite Nasional Penyelenggara Olimpiade di Inggris menambah pasukan untuk berjaga-jaga tiga hari menjelang pesta olahraga terbesar dunia, Olimpiade di kota London.
Menteri Kebudayaan Inggris, Jeremy Hunt mengatakan pemerintah Inggris tidak mau memberikan kesempatan sedikitpun kepada mereka yang akan menganggu jalannya Olimpiade.
Rencananya akan ada tambahan sekitar 3.500 prajurit militer, setelah perusahaan kontraktor penyedia jasa keamanan G4S mengakui tidak mampu untuk menyiapkan ribuan tenaga keamanan.
Direktur Eksekutif penyelenggara Olimpiade, Paul Deighton mengatakan keputusan tersebut merupakan langkah yang tepat. "Hal ini dimaksudkan untuk menghindari risiko. Kita ingin meyankinkan soal keselamatan semua pihak selama Olimpiade berlangsung, seperti yang sudah dijanjikan," tuturnya.
Perusahaan kontraktor penyedia jasa keamanan G4S sebelumnya telah menandatangani kontrak senilai jutaan dolar untuk menyediakan lebih dari 13 ribu pasukan keamanan. Namun ternyata hanya mampu menyediakan separuhnya.
Hingga saat ini, enam ribu tenaga keamanan dari G4S telah dikerahkan. Deighton menambahkan situasi keamanan di Olimpiade hingga kini dinyatakan masih aman. "Kontrak kita dengan G4S sudah mutlak. Hanya saja mereka tidakmampu memenuhi kontrak, yang tentu saja mengecewakan," ujarnya.
"Kita telah memiliki pasukan keamanan yang dikerahkan dari pihak militer, yang lebih terlatih. Ini semua adalah soal gabungan dari perencanaan," lanjutnya lagi
Koordinator Keamanan Nasional untuk Olimpiade, Chris Allison mengatakan lima ribu personil polisi juga akan dikerahkan saat Olimpiade dan mengatakan bahwa Olimpiade 2012 akan menjadi ajang perdamaian terbesar yang diselenggarakan di Inggris.
Ratusan ribu pengunjung telah memenuhi kota London dan diperkirakan penambahan sejuta orang akan tiba setiap harinya selama Olimpiade berlangsung dari tanggal 27 Juli hingga 12 Agustus mendatang. Hal in membuat kewalahan dan membebani transportasi umum di kota London.
Ajang Olimpiade ini memakan biaya mencapai AS$ 14 miliar, meskipun dikritik karena Inggris sedang mengalami krisis ekonomi. Pejabat Inggris mengatakan biaya yang dikeluarkan juga kebanyakan ditujukan untuk pembangunan di London timur selama jangka panjang.