REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin Besar Revolusi Irab, Ayatullah Ali Khamenei mengatakan bahwa sanksi ekonomi yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE), tidak akan menghentikan langkah negaranya dalam program nuklir. Hal itu disampaikan dia ketika pejabat Iran bertemu dengan diplomat Eropa di Istanbul, seperti dilaporkan Kantor Berita Fars, Selasa (24/7).
"Mereka (musuh-musuh Iran) secara eksplisit mengatakan bahwa tekanan dan sanksi yang semakin intensif diberikan agar Iran menghitung kembali langkah-langkahnya. Namun pada kenyataannya, kami tidak akan menghitung kembali perhitungan kami dan kami akan terus melanjutkan bangsa Iran dengan tegas," tuturnya.
Khamenei menambahkan bahwa tekanan yang terus dilakukan AS dan Israel kian melemah. Karena itu, ia meyakini bahwa musuh-musuh Iran tersebut tidak akan berani menyerang.
Para pemimpin negara-negara Barat meyakini bahwa dengan kian intensifnya tekanan dan saksi terhadap Iran akan membuat negara tersebut untuk mengentikan program nuklirnya dan akan kembali ke meja perundingan dengan AS, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan Cina.
Khamenei menyatakan bahwa hanya beberapa negara saja yang mengambil keuntungan dari sanksi yang dikeluarkan AS dan 'rezim Zionis' dan diperkirakan bahwa 'sisanya dari negara-negara lain' tidak akan mendukung sanksi lebih keras.