Kamis 26 Jul 2012 19:24 WIB

Rakyat Inggris Terganggu dengan Olimpiade London

Maskon Olimpiade London 2012
Maskon Olimpiade London 2012

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Sebagian masyarakat Inggris tidak begitu antusias menyambut pesta olah raga olimpiade 2012 yang berlangsung di London dari 27 Juli hingga 12 Agustus.

 

Sambutan masyarakat Inggris ternyata tidak semeriah masyarakat dunia lainnya dan bahkan bisa disebutkan mereka tidak perduli sama sekali dan bahkan merasa terganggu dengan kemacetan dan juga padatnya kereta api bawah tanah.

Salah seorang pengusaha Douglas Vise kepada ANTARA London, Kamis (26/7) yang biasa mengunakan transportasi umum khusus kereta api bawah tanah underground mengakui bahwa ia merasa kurang nyaman dengan penuhnya penumpang kereta api. Umumnya masyarakat komplain dengan kemacetan karena banyak jalur jalanan yang ditutup ditambah udara musim panas yang panas mulai menyengat.

Khususnya di jalur yang menuju ke tempat venue berlangsungnya pertandingan atau ke Stadium di Stardford yang mengunakan jalur kereta dengan nama Jubilee line dan Central Line serta jalur DLR.

"Ini merupakan gangguan," ujar Miles Dolphin yang mengatakan Inggris tidak membutuhkan segala itu seperti pembangunan maupun duit bahkan acara olah raga di televisi yang memang sudah cukup banyak.

"Olah raga TV menggantikan program pada saluran biasanya kita menonton, medali kita tidak akan menang," ujar Miles yang sangat pesimis dengan penyelenggaraan pesta olah raga yang sudah ditunggu sebagian masyarakat Inggris lainnya.

Miles mengakui bahwa ia memang tidak menggemari olah raga berbeda dengan para penggemar olah raga yang suka menonton pertandingan. "Aku berharap aku bisa pergi berlibur sampai semuanya berakhir," ujarnya.

Pendapat berbeda justru disampaiakan Steven Hulbert yang berumur 29 tahun ini. Pekerja sosial ini mengatakan dirinya sangat antusias dengan penyelenggaraan olimpiade dan bahkan lama menunggu. "Saya senang akhirnya London bisa menjadi tuan rumah event besar sekelas olimpic," ujar Steven yang suka olah raga surfing.

Hal yang sama juga disampaikan Simon Powell yang sudah tidak sabar untuk menyaksikan berbagai pertandingan olah raga. "Saya bisa melihat mengapa banyak orang merasa sebaliknya," ujar Simon yang mengakui bahwa banyak orang yang terjebak dalam kemacetan dan juga terperangkap dalam kereta api bawah tanah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement