REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Brigadir Jenderal Manaf Tlas, seorang pembelot senior dari lingkaran dalam Presiden Suriah Bashar al-Assad, telah mengadakan pertemuan dengan Menlu Turki Ahmet Davutoglu Kamis malam, kata sumber-sumber diplomatik Turki kepada Xinhua.
Kepala Intelijen Turki Hakan Fidan juga berpartisipasi dalam pertemuan tersebut, menurut sumber.
Tlas, seorang pejabat senior Sunni dari Pengawal Republik Assad, membelot awal bulan ini dan kabarnya pergi ke Prancis melalui Turki.
Dalam satu wawancara, Tlas mengatakan bahwa ia "tidak meninggalkan Suriah untuk memimpin masa transisi, tetapi akan bekerja sama dengan setiap orang yang ingin
membangun kembali Suriah.
"Satu kelompok, termasuk oposisi, dari dalam dan luar Suriah, harus bekerja sama untuk mencapai tahapan hal ini."
"Saya berdiskusi dengan ... orang-orang di luar Suriah untuk mencapai konsensus dengan mereka," kata Tlas dikutip oleh surat kabar Saudi Asharq al-Awsat Kamis.
Tlas mengatakan ia meninggalkan Syria dengan harapan menyatukan "orang-orang terhormat dalam dan luar Suriah untuk menetapkan peta jalan untuk mendapatkan Suriah keluar dari krisis ini."
Ayah Tlas, Mustafa Tlas, adalah teman dekat mendiang presiden Suriah Hafez al-Assad, ayah Presiden Bashar al-Assad.
Turki, sekutu dekat sekali Suriah, telah memberlakukan serangkaian sanksi, termasuk embargo senjata, di negara yang dilanda kerusuhan akibat tuduhan tindakan keras terhadap para pemrotes anti pemerintah.
Hubungan Turki-Suriah tegang lebih lanjut setelah Suriah menembak jatuh sebuah pesawat jet militer Turki, yang jatuh di Laut Mediterania pada Juni.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
