Jumat 27 Jul 2012 06:28 WIB

Obama dan Romney Kembali Saling Serang, Soal Apa?

Mitt Romney dan Barack Obama
Foto: patdollard.com
Mitt Romney dan Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, Persaingan di bursa pemilu presiden Amerika Serikat rupanya semakin memanas. Setelah kandidat presiden dari kubu Republik dan Demokrat telah pasti maka kini Mitt Romney, kandidat Republik dan Barack Obama, kandidat dari kubu Demokrat saling serang, khususnya di kebijakan luar negeri.

 

Romney tak tanggung-tanggung menuding Barack Obama terkesan lembek terhadap musuh Amerika dan ia pun mengkritik sang presiden Amerika saat ini karena menentukan jadwal pasti penarikan pasukan negara ini dari Afghanistan. Ia mengklaim bahwa abad 21 harus menjadi abad pamer kekuatan bagi Amerika.

Di sebuah pidatonya baru-baru ini, Romney berjanji akan melakukan perombakan besar-besaran di kebijakan luar negeri jika berhasil terpilih sebagai presiden di bulan November mendatang. Ia mengkritik kebijakan luar negeri Obama dan menyebutnya bertanggung jawab atas lemahnya kekuatan Amerika di tingkat dunia.

Dalam pertemuan tahunan Veteran Perang Asing, Romney mengatakan dirinya adalah kandidat yang lebih baik untuk membangun kembali perekonomian Amerika dan memperluas pengaruh AS di luar negeri.

"Pengaruh kita sangat dibutuhkan sekarang ini," ujar Romney. "Dan saya dibimbing oleh satu keyakinan dan semangat yang besar, yaitu abad ini harus menjadi Abad Amerika," tegasnya seperti dilansir kantor berita AFP.

Dikatakan Romney, ada beberapa hal di dunia ini yang hanya bisa dilakukan oleh Amerika dan sekutu-sekutunya, misalnya menghentikan Iran memiliki senjata nuklir dan mendukung Israel. Dalam hal ini, cetus Romney, kepemimpinan Obama lemah.

"Yang menyedihkan, presiden ini telah melemahkan kepemimpinan Amerika, dan kita sedang menuai konsekuensi," cetus Romney. "Saya tak akan menyerahkan kepemimpinan Amerika di dunia," imbuhnya.

Pidato ini disampaikan Romney menjelang lawatannya selama enam hari ke Inggris, Israel dan Polandia sebagai bagian dari kampanye kepresidenannya. Romney akan bertarung melawan Obama dalam pemilihan presiden AS yang akan digelar November tahun ini.

Di sisi lain, Barack Obama juga menyerang Romney dan membela kinerja pemerintahannya di bidang kebijakan luar negeri. Saat mereaksi tudingan Romney bahwa AS di bawah kepemimpinan dirinya semakin lemah, Obama menegaskan bahwa Amerika akan seperti di abad 20 yang terus jaya.

Obama sebelumnya justru mengecam Partai Republik yang dianggapnya sebagai partai radikal yang telah melenceng dari nilai-nilai Amerika. Serangan Romney terhadap Obama menunjukkan dirinya yang semakin percaya diri setelah menang di tiga negara bagian Selasa sebelumnya.Forum wartawan ini adalah ajang untuk pertama kalinya Romney dan Obama saling mengecam secara terbuka. Ini juga merupakan strategi Romney untuk lebih fokus pada calon lawannya dalam pemilu November mendatang daripada harus meladeni serangan-serangan dari lawan-lawan politiknya sesama Partai Republik, termasuk mantan Senator Pennsylvania Rick Santorum.

Kritik Obama lebih terfokus pada kebijakan Partai Republik dan Romney yang dituduhnya sebagai partai ekstrem yang tidak peduli terhadap nasib kelas menengah Amerika.

Romney balik menyerang Obama dan Partai Demokrat yang disebutnya sebagai partai yang mendukung pemerintahan yang besar, yang ingin lebih mencampuri urusan rakyat dan membuat rakyat lebih bergantung pada pemerintah. Romney juga menuduh Demokrat sebagai partai yang tidak memiliki visi untuk memulihkan kembali ekonomi. "Kita tahu visi Barack Obama terhadap Amerika.

 

sumber : IRIB/IRNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement