REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Virus Ebola yang mematikan kembali mewabah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan virus yang ganas itu telah menewaskan 13 orang di Uganda.
WHO menyatakan sedang mencegah kian memawabahnya virus yang mematikan itu.
Joaquim Saweka, perwakilan WHO di Uganda mengatakan infeksi Ebola diduga muncul pada awal Juli di Kabupaten Kibale, sekitar 170 kilometer (100 mil) barat ibu kota
Kampala.
"Ada sebanyak 20 orang diduga terjangkit Ebola dan 13 dari mereka telah meninggal," kata Saweka.
"Satu tim ahli dari pemerintah, WHO dan CDC (Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat kini berada di lapangan dan menindaklanjuti pada semua kasus yang dicurigai, dan mereka yang melakukan kontak dengan pasien."
Saweka mengatakan asal-usul wabah belum dikonfirmasi, tetapi 18 dari 20 kasus dipahami terjadi pada satu keluarga.
Kibale dekat Republik Demokratik Kongo (DRC) merupakan tempat virus itu muncul pada tahun 1976, mengambil nama dari Sungai Ebola.
Gejala-gejala termasuk demam mendadak, sangat lemah, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, diikuti oleh muntah, diare, ruam ginjal, gangguan fungsi hati dan perdarahan internal maupun eksternal.
Ebola terakhir di Uganda dilaporkan pada Mei tahun lalu ketika menewaskan seorang gadis 12-tahun.
Negara yaling dahsyat dilanda wabah itu pada tahun 2000 ketika 425 orang terinfeksi, dan lebih dari separohnya di antaranya meninggal.