Ahad 29 Jul 2012 23:44 WIB

Pasukan Rezim Bashar Al Assad Gempur Aleppo

Seorang anak laki-laki Suriah berjalan melewati sebuah rumah yang terbakar di desa Taremseh.
Foto: AFP
Seorang anak laki-laki Suriah berjalan melewati sebuah rumah yang terbakar di desa Taremseh.

REPUBLIKA.CO.ID, Kota Aleppo di Suriah telah menderita gempuran hebat selama berjam-jam dalam apa yang dikatakan pemberontak awal dari serangan militer untuk mengusir mereka.

Utusan internasional Kofi Annan mengatakan, ia kuatir tentang tentara dan persenjataan berat yang nampaknya dikonsentrasikan di sekitar kota itu.

Para aktifis mengatakan, tank-tank Suriah mulai bergerak memasuki kawasan barat daya Aleppo dengan dukungan pesawat militer yang terbang rendah.

Menurut saksi mata, bentrokan langsung telah terjadi di kawasan barat, selatan dan timur kota itu. Distrik Sahaheddin yang paling parah digempur semalam dengan helikopter, artileri dan tank.

Pihak oposisi mengatakan, mereka berhasil mematahkan upaya pasukan pemerintah untuk merebut kembali daerah itu, tapi menurut beberapa laporan, kekuatan militer Suriah hampir mengalahkan pertahanan mereka.

Korban jiwa dilaporkan jatuh di kedua pihak. Mobil-mobil dan truk penuh dengan keluarga-keluarga dari nenek-nenek sampai anak-anak berusaha keluar dari kota itu untuk menghindari pertempuran.

Juga terdapat laporan tentang pertempuran di kota Homs, dimana sejumlah pemberontak dikatakan telah tewas, dan di provinsi Hama dan Deraa.

Perancis mengulangi kembali seruan agar Dewan Keamanan PBB turun tangan, sementara keprihatinan semakin besar tentang jumlah korban jiwa sipil.

Organisasi HAM Suriah mengatakan, lebih dari 20 ribu orang tewas tewas sejak pergolakan melawan Presiden Bashar al-Assad dimulai Maret tahun lalu.

Sementara itu, dua insinyur listrik Italia telah dibebaskan di Damaskus setelah ditangkap delapan hari lalu oleh militan. Domenico Tedeschi, 36 tahun, dan Oriano Cantani, 64 tahun, bekerja di pusat tenaga listrik Deir di selatan Damaskus.

Pada konferensi pers di Damaskus, Tedeschi mengatakan kepada para reporter bahwa mereka diculik oleh lima atau enam orang bertopeng hitam, yang mencegat mobil mereka dalam perjalanan ke bandara.

Mereka disekap di sebuah villa kecil yang tidak diketahui lokasinya. Dikatakan, tentara Suriah menemukan mereka pada Jum'at siang.

sumber : www.radioaustralia.net.au
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement