Senin 30 Jul 2012 07:42 WIB

Haaretz: AS Telah Rancang Serangan ke Iran

Ancaman perang AS melawan Iran (ilustrasi)
Ancaman perang AS melawan Iran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Tom Donilon, menginformasikan kepada Israel bahwa Washington telah merancang kemungkinan serangan ke Iran, jika perundingan antara Tehran dan Kelompok 5+1.

Koran Israel Haaretz dalam laporannya Ahad (29/7), menyatakan bahwa Penasehat Senior Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat, menginformasikan kepada Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu tentang rencana tersebut dalam kunjungannya ke Tel Aviv dua pekan lalu.

Mengutip keterangan seorang pejabat tinggi Amerika yang berbicara anonim, laporan itu menambahkan bahwa Donilon telah meyakinkan PM Israel bahwa Amerika Serikat "serius menyiapkan diri untuk kemungkinan jika perundingan membentur jalan buntu dan aksi militer menjadi urgen."

Donilon juga memberitahukan persenjataan dan berbagai kemampuan Amerika Serikat dalam berurusan dengan fasilitas nuklir Iran.

Pekan lalu, Sekretaris Angkatan Udara Amerika Serikat Michael Donley mengkonfirmasikan rampungnya produksi bom konvensional terbesar yang pernah dikembangkan untuk menimbulkan kerusakan massif terhadap musuh-musuh AS

Bom anti-bunker pemecah rekor berbobot 15 ton itu itu siap digunakan setelah diujicoba selama bertahun-tahun. Bom yang dikenal dengan nama Massive Ordnance  Penetrator (MOP) itu dirancang khusus untuk menembus bunker di bawah tanah hingga kedalaman 200 kaki.

Di lain pihak, Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman telah menyatakan kepada Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa bahwa "lambannya proses perundingan membuktikan bahwa sekarang adalah saatnya bertindak menghentikan Iran."

Namun Ashton, yang menurut rencana akan bertemu dengan Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Saeed Jalili dalam beberapa hari mendatang, menyatakan berharap bahwa stagnansi dalam hal ini dapat diselesaikan secara diplomatik.

sumber : irib
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement