REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengatakan persekongkolan besar regional dan internasional sedang digalang guna melawan Suriah sebab mereka tidak puas dengan sikap progresif rakyat dan pemerintah Suriah terhadap rezim Zionis.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Suriah Wali Al-Mouallem, yang sedang berkunjung ke Teheran, Larijani pada Ahad (29/7) menegaskan dukungan Republik Islam Iran bagi rakyat dan pemerintah Suriah dalam menghadapi serangan hegemoni teroris serta persekongkolan asing dari luar perbatasan Suriah.
Saat merujuk kepada persekongkolan asing yang ditujukan kepada Suriah dalam setahun belakangan, Larijani menyatakan rakyat dan pemerintah Suriah melalui perlawanan mereka terhadap teroris asing memperlihatkan mereka mendapat dukungan kuat dan mereka mampu menyelesaikan bermacam krisis.
"Rakyat dan pemerintah Iran seperti sebelumnya telah mendukung dan akan berada di sisi pemerintah serta rakyat Suriah," kata Ketua Majelis Iran itu sebagaimana dikutip IRNA --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin pagi.
Larijani, yang merujuk kepada kesepakatan yang dicapai antara Iran dan Suriah di bidang ekonomi dan perdagangan, menyatakan Parlemen sepenuhnya mendukung pelaksanaan semua kesepakatan itu.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Suriah Walid Al-Mouallem mengatakan rakyat Suriah takkan pernah melupakan dukungan yang diberikan oleh rakyat dan pemerintah Iran.
"Setelah pelaku teror dikalahkan di Ibu Kota Suriah, Damaskus, mereka menyerang Aleppo, tapi pasukan Suriah juga mengusir mereka dari kota itu," kata Al-Mouallem.
Ia menyatakan pemerintah Barat melalui pelaksanaan sanksi terhadap Suriah berusaha menekan rakyat Suriah dan menyebarkan krisis di negeri tersebut.
"Rakyat dan pemerintah Suriah saling bergandeng tangan dan dengan memperlihatkan perlawanan berhasil mengalahkan persekongkolan besar dan hari ini Damaskus aman serta tenang," kata Al-Mouallem saat merujuk kepada serangan gencar gerilyawan terhadap Damaskus.