REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Laporan terbaru mengatakan, Qatar telah memesan untuk pembelian tank tempur Jerman, Leopard 2. Pemesanan tersebut terjadi tepat satu bulan setelah Arab Saudi menyatakan minatnya membeli kendaraan militer.
Menurut laporan majalan mingguan Jerman, Der Spiegel, Doha telah memesan pembelian sekitar 200 tank Leopard 2 pada Jerman. Pemesaan 200 tank tersebut diperkirakan akan menelan biaya sebesar 2,46 miliar dolar.
Delegasi perusahaan pertahanan Jerman Krauss-Maffei Wegmann telah melakukan perjalanan ke ibukota Qatar untuk mengatur kesepakatan. Laporan itu yanga juga dilansir Press TV, menambahkan, Kanselir Jerman Angela Merkel mendukung penjualan tank tempur tersebut.
Namun, rencana penjualan tank tempur ke Qatar membuat marah beberapa anggota parlemen Jerman. Para anggota parlemen berpedoman untuk membatasi penjualan senjata pada rezim represif.
Politisi Senior Volker Beck, dari partai oposisi Green, menentang penjualan senjata tersebut. Menurutnya Qatar sebagai bagian dari Uni Emirat Arab tak memiliki standar perhatian yang baik terhadap hak asasi manusia.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan Amnesti Internasional, persenjataan Jerman termasuk senjata api kecil, amunisi, dan kendaraan militer besar banyak disalahgunakan. Senjata-senjata tersebut telah digunakan untuk menekan protes damai di Timur Tengah dan Afrika Utara.