Senin 30 Jul 2012 11:14 WIB

Korut: Harapan Korsel Adalah Mimpi Konyol

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
Kim Jong un dalam siaran terkini dari televisi Korut
Foto: AP
Kim Jong un dalam siaran terkini dari televisi Korut

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) memberi peringatan pada Korea Selatan (Korsel), untuk tak mengharapkan adanya reformasi di bawah kepemimpinan Kim Jong-un. Korut menyatakan, pembicaraan mengenai reformasi adalah 'mimpi bodoh dan konyol'.

Dalam wawancara dengan kantor berita milik pemerintah KCNA, Ahad (29/7), juru bicara Komite Korut untuk Reunifikasi Damai Korea menolak kemungkinan reformasi di negaranya. Menurut juru bicara tersebut, jika Korsel mencoba memberi kesan pemimpin Korut sekarang tak kan membahas masa lalu, itu tindakan bodoh.

"Untuk mengharapkan perubahan kebijakan dan reformasi serta keterbukaan Korut, ini hanyalah mimpi bodoh dan konyol. Seperti mengharapkan matahari terbit di Barat," ujar dia, seperti dilansir AFP.

Juru bicara tersebut mengatakan, selama ini Korsel berupaya memaksakan sistem kapitalis atas Korut. Ia memperingatkan Seoul bahwa tak akan ada sedikit pun perubahan dalam kebijakan Pyongyang.

Rumor perubahan kebijakan di Korut muncul pada awal Juli lalu. Saat Kim Jong-un memecat kepala militer terkenal, Ri Yong-ho dan menggantinya dengan seorang jenderal yang ia promosikan.

Pada 20 Juli lalu, menurut sumber yang dekat dengan pemerintah mengatakan, Kim Jong-un berencana mengambil kendali ekonomi dari militer. Menurut sumber yang tak mau disebut namanya tersebut, Kim Jong-un baru memberhentikan kepala militer karena menentang rencananya untuk perbaikan ekonomi di negara komunis tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement