REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pernyataan calon presiden Amerika Serikat, Mitt Romney bahwa Yerusalem ibu kota Israel, mendapat kecaman dari publik Palestina. "Yerusalem menjadi ibukota Israel sama sekali tidak dapat diterima," kata pejabat senior Palestina, Saeb Erekat seperti dilansir AP, Senin (30/7).
Ia menjelaskan, rakyat Palestina menginginkan untuk membangun ibukota di Yerusalem bagian timur, yang diduduki Israel pada aneksasi 1967. Mayoritas negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, tidak mengakui aneksasi tersebut.
Alasan itu pula, AS dan negara-negara lain tetap mempertahankan kedutaan mereka di Tel Aviv.
Erekat mengatakan, dukungan Romney pada pemindahan ibukota Israel ke Yerusalem itu mencederai kebijakan AS yang telah bertahan lama. Ia menilai, pernyataan capres dari Partai Republik itu merupakan bentuk dukungan terhadap penjajahan dan agresi.