Senin 30 Jul 2012 21:17 WIB

Rohingya Minta Turki Galang Bantuan Internasional

 Sejumlah massa melakukan aksi damai menyerukan penghentian penindasan etnis minoritas Rohingya di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (26/7). (Tahta Aidilla/Republika)
Sejumlah massa melakukan aksi damai menyerukan penghentian penindasan etnis minoritas Rohingya di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (26/7). (Tahta Aidilla/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Nasib pengungsi Muslim Rohingya kian memprihatinkan. Mereka serba kekurangan selama menjalani ibadah puasa.

Tiga perempuan, Hamide, Reyhana dan Arafah yang suaminya dibawa pergi oleh tentara Myanmar, berusaha keras bertahan hidup di kamp-kamp pengungsian setelah melarikan diri dengan perahu. Hingga saat ini, mereka belum menerima informasi apapun terkait nasib suami mereka.

Seperti dikutip Anadolu Agency, para pengungsi termasuk  Hamide, Reyhana dan Arafah yang berada di kamp pengungsian membutuhkan makanan, rasa aman dan perlindungan. Mereka takut meninggalkan kamp-kamp pengungsi.

Para perempuan tinggal di barak, dan mereka harus memenuhi rutinitas sehari-hari di barak yang sama. Mereka tidur di atas karung sepanjang malam, dan menunaikan shalat dalam kondisi tidak layak.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, Senin (30/7), menerima Muhammad Yunus, perwakilan dari Muslim Rohingya di ibukota Turki, Ankara. Pertemuan berlangung tertutup.

Sumber diplomatik Turki mengatakan Yunus meminta dukungan Turki dalam menangani krisis kemanusiaan yang memaksa banyak Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh. Sumber itu juga menyebutkan Yunus  meminta dukungan untuk memobilisasi masyarakat internasional guna meningkatkan pengiriman bantuan bagi Muslim Rohingya.

Secara terpisah Ulama Turki Fethullah Gulen menyumbang $ 10 ribu guna membantu Muslim Rohingya. Sumbangan itu berasal dari penjualan buku dan rekaman ceramah Gulen yang selanjutnya disalurkan kepada Yayasan Kimse Yok Mu. Yayasan itu akan mendistribusikan paket bantuan kepada pengungsi Muslim di kamp pengungsi Muslim Rohingya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement