Selasa 31 Jul 2012 00:05 WIB

Iran Lihai Akali Sanksi AS

Wanita Iran mengibarkan bendera Iran.
Foto: Hamid Foroutan/AP
Wanita Iran mengibarkan bendera Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wall Street Journal menyatakan bahwa Iran dengan sangat mudah membentuk perusahaan-perusahaan baru menggantikan perusahaan yang telah disanksi. Selain itu, Iran juga terbukti lihai dalam membuka kanal-kanal finansial untuk mengakali sanksi.

Fars News mengutip Wall Street Journal menyebutkan hampir semua orang di Kongres Amerika Serikat sepakat dengan pemberlakuan sanksi yang melumpuhkan Iran. DPR dan Senat Amerika Serikat sedang menggodok dua draf sanksi baru anti-Iran.

Draf sanksi baru anti-Iran tersebut bertujuan menutup seluruh celah bagi Iran untuk mengakali sanksi AS. Termasuk di antaranya adalah menambah jumlah nama-nama individu di Iran yang dikenakan sanksi dan memberlakukan denda kepada perusahaan asing yang bekerjasama dengan sektor finansial dan energi Republik Islam Iran.

Wall Street Journal menambahkan bahwa Iran akan sangat mudah membentuk perusahaan-perusahaan baru menggantikan perusahaan yang dikenakan sanksi tersebut. Selain itu, Iran juga terbukti sangat lihai dalam membuka kanal-kanal finansial untuk mengakali sanksi dari AS.

Penjualan minyak dengan menggunakan emas dan menggunakan perusahaan-perusahaan bayangan asing termasuk di antara upaya Iran dalam mengakali sanksi AS. Ini menunjukkan bahwa pengawasan Amerika Serikat dalam sanksi yang mencakup pengejaran perusahaan-perusahaan atau individu perusahaan atau individu Iran itu semakin lama makin lemah.

Deteksi dan pengawasan dari Kementerian Keuangan Amerika Serikat tidak akan pernah dapat menyaingi kecepatan Iran membentuk perusahaan baru. Oleh karena itu, Wall Street Journal mengusulkan agar Amerika Serikat lebih fokus untuk menindak perusahaan yang berurusan dengan ekspor minyak Iran dan memperingatkan bahwa mereka sedang melanggar undang-undang Amerika.

sumber : www.irib.ir
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement