REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang kolonel angkatan darat cedera serius ketika sebuah bom meledak di dalam mobilnya di kota Aden, Yaman selatan, Senin, dalam serangan yang dituduhkan pada Alqaidah.
Kolonel Taha Hussein al-Sabihi dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius setelah pemboman itu, yang menimbulkan lubang besar di jalan di pusat kota tersebut, kata beberapa pejabat.
Satu sumber mengatakan, bom itu dipasang di dalam mobilnya oleh anggota-anggota Alqaidah, yang meningkatkan serangan terhadap tentara dan polisi di wilayah selatan sejak mereka dihalau dari provinsi Abyan pada Juni.
Kolonel Sabihi belum lama ini ditugasi mengkoordinasi langkah-langkah keamanan di sekitar Aden, kota terbesar di Yaman selatan, kata sumber itu.
Pada 22 Juli, kementerian dalam negeri mengumumkan, pasukan Yaman disiagakan untuk mencegah aksi "teroris" setelah mereka membongkar komplotan yang melancarkan serangan terhadap pos-pos keamanan dan militer.
Penyerang berencana "menyamar dengan memakai seragam militer dan mencapai sasaran mereka", kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Pada Mei, seorang prajurit Yaman meledakkan bom yang disembunyikan di bawah seragamnya di tengah-tengah sebuah batalyon militer di ibu kota, Sanaa, menewaskan 96 prajurit dan mencederai sekitar 300 orang.
Pemboman Mei itu diklaim oleh Alqaidah di Semenanjung Arab (AQAP), yang telah berjanji akan terus berperang di Yaman.
Pada Juli, serangan bom bunuh diri di pintu gerbang sebuah akademi kepolisian di Sanaa menewaskan delapan taruna dan mencederai beberapa lain. Para pejabat juga menuduh Alqaidah bertanggung jawab atas pemboman itu.
Militan Alqaidah memperkuat keberadaan mereka dalam setahun ini di wilayah selatan, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011.