Selasa 31 Jul 2012 05:26 WIB

Jelang Pertemuan Bank Sentral AS-Eropa, Harga Minyak Turun

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak bergerak lebih rendah pada Senin (Selasa pagi), karena pasar menunggu pertemuan bank sentral AS dan Eropa pekan ini, di tengah harapan untuk stimulus ekonomi baru.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, berakhir pada 89,78 dolar AS per barel, turun 35 sen dari tingkat penutupan Jumat.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September turun 27 sen menjadi 106,20 dolar AS per barel.

Pasar melihat ke depan untuk pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) untuk melihat apakah mereka akan mengumumkan stimulus lebih, terutama dalam bentuk pembelian aset yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif.

Pedagang telah berada "di luar pasar menjelang potensi keputusan minggu ini tentang stimulus dari ECB dan The Fed," kata Addison Armstrong di Tradition Energy.

Pertemuan dua hari the Fed berakhir Rabu dan pertemuan ECB dan BoE pada Kamis. "Karena fokus utama minggu ini menjadi ke pertemuan bank sentral Eropa dan Amerika Serikat, dan banyak QE (pelonggaran kuantitatif) secara potensial sudah dihargakan ke dalam pasar, tampaknya ada jumlah risiko penurunan yang cukup besar untuk sebagian besar kelompok aset minggu ini," kata analis IG Markets Jason Hughes.

Bank-bank sentral utama telah menggunakan QE -- sebuah kebijakan untuk menciptakan uang baru guna meningkatkan pinjaman antara bank komersial -- untuk beberapa tahun terakhir karena ekonomi global berupaya untuk pulih dari krisis keuangan 2008.

Ketua ECB Mario Draghi pada Kamis berjanji untuk "melakukan apa pun" guna mempertahankan mata uang tunggal Eropa dalam komentar yang mengirim pasar melonjak.

Analis Barclays memperingatkan bahwa "ekspektasi pasar tampaknya tinggi dan kekecewaan pada pertemuan Kamis kemungkinan akan bertemu dengan pembalikan agresif dalam reli aset-aset risiko."

Harga minyak berjangka turun pada pekan lalu karena kekhawatiran terhadap krisis utang negara zona euro dibayangi kekhawatiran pasokan Tengah Timur dan data ekonomi positif yang keluar dari China yang lapar sumber daya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement