REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH, TEPI BARAT - Rakyat Palestina, Senin (30/7), menganggap calon presiden AS dari Partai Republik bersikap rasis dengan menyampaikan kesenjangan antara ekonomi Israel dengan Palestina memiliki pangkal budaya. Pada saat yang sama Mitt Romney tak mempedulikan pendudukan Israel atas Tepi Barat Sungai Jordan.
Di dalam pidato di hadapan penyumbang dana di Jerusalem, Romney --yang mengunjungi Israel untuk mendorong peluangnya bagi pemilihan umum 6 November, dalam upaya melawan Presiden Barack Obama, mengatakan Produk Domestik Kotor (GDP) Israel hampir dua kali lipat penghasilan orang Palestina.
Ia menyatakan GDP per kapita Israel adalah 21.000 orang dolar AS, sementara penghasilan orang Palestina adalah 10.000 dolar, dan menyebutnya "perbedaan mencolok dan dramatis dalam kemampuan ekonomi".
Kepala perunding Palestina, Saed Erakat kepada Reuters mengatakan kalau komentar Romney merupakan pernyataan rasis yang memperlihatkan kurangnya pengetahuan. Ia menambahkan, "Setiap orang mengetahui rakyat Palestina tak bisa mencapai potensi penuh mereka mengingat pembatasan yang diberlakukan atas mereka."
Pada Ahad (29/7) Romney juga membuat geram rakyat Palestina dengan menyatakan ia "senang berada di Jerusalem, Ibu Kota Israel".
Israel menganggap kota tua itu sebagai "ibu kotanya yang utuh dan abadi", sementara Palestina ingin menjadikan Kota Tiga Agama Langit tersebut sebagai ibu kota negara masa depan Palestina Merdeka. "Kami mengutuk pernyataannya. Mereka yang berbicara tentang penyelesaian dua-negara mesti tahu takkan ada negara Palestina tanpa Jerusalem Timur," kata Erakat.