REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kepala mata-mata Arab Saudi, Pangeran Bandar bin Sultan bin Abdulaziz al-Saud, dilaporkan telah dibunuh. Jaringan Voltaire yang berbasis di Paris, mengkonfirmasi kematian pria berusia 63 tahun tersebut.
Voltaire.org yang dilansir oleh Press TV mengatakan, Pangeran Bandar dibunuh karena perannya dalam pengeboman mematikan pada 18 Juli lalu di Damaskus. Pengeboman itu menewaskan sedikitnya empat pejabat tinggi keamanan Suriah. Dua orang yang tewas adalah Menteri Pertahanan Dawoud Rajiha dan wakilnya, Assef Shawkat, yang juga merupakan ipar Presiden Bashar al-Assad.
Bandar sebelumnya pernah menjabat sebagai duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat pada periode 1983-2005. Kemudian pada 2005 menjabat Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Saudi. Barulah pada 19 Juli 2012, ia ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Badan Intelijen Saudi.
Banyak yang menduga, promosinya menjadi kepala mata-mata Saudi sebagai hadiah atas perannya mengorganisir serangan di Damaskus. Hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari para pejabat Saudi terkait berita tersebut, demikian juga belum ada bantahan dari pemerintah Suriah.