Selasa 31 Jul 2012 17:15 WIB

Muslim Rohingya: Tolong, Jangan Pulangkan Kami ke Myanmar

Rep: c60/ Red: Didi Purwadi
 Pria muslim Rohingya menangis ketika dipaksa untuk naik kapal untuk dikembalikan ke Myanmar dekat pos penjaga perbatasan di Taknaf,Bangladesh,Jumat (22/6).  (Saurabh Das/AP)
Pria muslim Rohingya menangis ketika dipaksa untuk naik kapal untuk dikembalikan ke Myanmar dekat pos penjaga perbatasan di Taknaf,Bangladesh,Jumat (22/6). (Saurabh Das/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dua dari 23 imigran gelap yang pekan lalu kabur dari hotel tempat mereka di tampung menyerahkan diri. Pada Selasa (31/7) siang, kedua imigran asal Myanmar yang merupakan etnis muslim Rohingya ini berada di kantor Imigrasi kota Bogor.

Saat ditemui Republika, keduanya yakni Ibrahim (16) dan Rofik (17) tampak berpenampilan rapi dengan celana panjang dan kaos. Dengan rambut klimis, mereka tampak menunduk, diam dan hanya memain-mainkan jari-jari tangan mereka tanpa maksud.

Dalam bahasa Melayu, Rofik mengaku terpisah dari kawan-kawannya yang berupaya melarikan diri guna mencari suaka ke Australia. “Kami tidak tahu mau kemana lagi. Oleh karena itu, kami menyerahkan diri” ujar Rofik.

Rofik mengaku pasrah akan diapakan oleh pihak imigrasi. Namun, d ibalik kepasrahannya tersebut, Rofik meminta satu hal. “Jangan pulangkan kami kembali ke Myanmar,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement