Selasa 31 Jul 2012 21:24 WIB

Capres Romney: Budaya & Ekonomi Palestina Inferior

 Kandidat presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney saat berkunjung ke Tembok Barat di Yerusalem, Ahad (29/7).
Foto: Charles Dharapak/AP
Kandidat presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney saat berkunjung ke Tembok Barat di Yerusalem, Ahad (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Bukan cuma topik kontroversial Yerusalem ibu kota Israel yang dilontarkan Mit Romney dalam kunjungannya ke Israel. Calon presiden AS dari kubu Partai Republik itu juga membandingkan kondisi ekonomi keduanya tanpa memperhatikan ulah Israel yang memblokade Palestina.

Berbicara di depan puluhan pedonor di Hotel King David, Yerusalem, Romney  menyatakan perbedaan budaya antara Israel dan Palestina ialah alasan mengapa ekonomi Israel lebih kuat dan sukses ketimbang Palestina. Ia juga menggarisbawahi pendapatan perkapita antara dua kubu tersebut.

"Budaya membuat semua perbedaan," ujar Romney. "Dan ketika saya datang di sini saya melihat kota dan menyadari pencapaian rakyat bangsa ini. Saya mengakui kekuatan, paling tidak budaya dan beberapa hal lain."

"Ketika di sini dan anda melihat GDP per kapita, misal, Israel sekitar 21 ribu dan dibanding area yang dimanajemen Otoritas Palestina yang berada di sekitar 10 ribu dolar, anda bisa mengetahui ada perbedaan kekuatan secara dramatis dalam vitalitas ekonomi," ujarnya.

Menanggapi ucapan Romney, penasihat senior pemimpin Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, Saeb Erekat, menyatakan ucapan tersebut 'rasis'.

"Itu benar-benar pernyataan rasis dan orang ini tidak menyadari bahwa ekonomi Palestina tak bisa meraih potensi tertinggi karena diduduki dan diblokade Israel," ujar Erekat. "Terlihat sekali orang ini tak memiliki informasi, pengetahuan, visi dan pemahaman terhadap wilayah ini dan rakyatnya," ujarnya.

Ucapan Erekat memang tidak mengada-ada. Menurut perkiraan Central Inteligen Agency, pada 2009, pendapatan per kapita di Israel secara kasar tecatat 29.800 dolar per tahun. Sementara pendapatan per kapita Palestina per tahun, baik di Tepi Barat dan Gaza hanya 2.900 per tahun.

Sikap dan pernyataan Romney baru-baru ini dalam kunjungannya ke Israel juga mendapat kritik dari media Barat. Majalah mingguan Jerman, Der Spiegel bahkan menyatakan Romney sudah mendiskualifikasi dirinya sendiri sebelum pemilihan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement