REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Mesir telah meningkatkan pengiriman bahan bakar yang disumbangkan Qatar untuk pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza, kata Otoritas Energi Hamas Palestina. Mulai Selasa (31/7), bahan bakar yang dikirim ke jalur pantai meningkat menjadi 400.000 liter per hari.
Peningkatan pengiriman bahan bakar akan memberikan kontribusi untuk memperluas kapasitas operasi pembangkit listrik, yang rusak oleh serangan udara Israel pada tahun 2006.
Pekerjaan perbaikan selesai pekan ini, tetapi Palestina mengatakan pasokan bahan bakar tidak cukup untuk menjalankan pembangkit pada kapasitas penuh.
Keputusan Mesir untuk mengirim lebih banyak bahan bakar diumumkan oleh pemerintah Gaza yang dikuasai Hamas, setelah pertemuan antara Ismail Haniya dan Presiden Mesir Mohammed Mursi Kamis lalu di Kairo.
Qatar menyumbangkan 30 juta liter solar pada April, yang telah berada di pelabuhan Suez. Karena kekurangan tenaga listrik, kalangan bisnis dan rumah tangga di Gaza tergantung pada diesel yang dikelola generator untuk listrik.
Kekurangan listrik diperkirakan akan terus terjadi karena empat pembangkit listrik tersebut membutuhkan 600.000 liter bahan bakar per hari. Hamas mengatakan mereka tidak mampu membeli solar yang mahal dari Israel untuk menjalankan pembangkit listrik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika