REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden AS Barack Obama pada Selasa memberlakukan sanksi ekonomi baru dengan target sektor ekspor minyak Iran. AS juga menuduh serta sepasang bank Cina dan Irak melakukan bisnis dengan Teheran.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih, Obama mengatakan langkah-langkah baru menggarisbawahi tekad Amerika Serikat untuk memaksa Teheran "memenuhi kewajiban internasionalnya" dalam negosiasi nuklir.
"Tindakan ini dirancang untuk mencegah Iran dari membentuk mekanisme pembayaran untuk pembelian minyak Iran guna menghindari sanksi yang ada," kata Obama, AS memperingatkan bahwa sanksi akan berlaku untuk setiap entitas yang membeli minyak Iran.
Dia mengatakan tindakan akan diambil terhadap perusahaan yang berurusan dengan National Iranian Oil Company, Naftiran Intertrade Company atau Bank Sentral Iran atau yang membantu Iran membeli dolar AS atau logam mulia.
Dan ia menuduh Bank of Kunlun di Cina dan Elaf Islamic Bank di Irak mengatur transaksi bernilai jutaan dolar dengan bank-bank Iran yang sudah di bawah sanksi karena diduga terkait program senjata Teheran.
Obama mengatakan, kedua lembaga ini selanjutnya tidak akan diberi akses ke sistem keuangan AS. "Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk solusi diplomatik, tetapi tanggung jawabnya adalah Iran untuk mematuhi kewajiban internasional," katanya.
"Jika pemerintah Iran terus membangkangnya, tidak akan ada keraguan bahwa Amerika Serikat dan mitra kami akan terus memberlakukan peningkatan konsekuensi," kata dia.