Rabu 01 Aug 2012 07:02 WIB

Yordania Kutuk Penggalian Israel di Dekat Masjid Al Aqsha

Galian di Masjid Al Aqsha
Foto: Irib
Galian di Masjid Al Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN --  Yordania mengutuk kegiatan penggalian oleh Israel di dekat Masjid Al-Aqsha di Yerusalem (Al-Quds), demikian laporan kantor berita resmi Yordania, Petra. "Itu adalah provokasi nyata terhadap perasaan umat muslim, terutama selama bulan suci Ramadhan," Menteri Negara Urusan Media dan Komunikasi Samih Maaytah.

Dalam laporan yang dikutip Xinhua yang dipantau Antara, Rabu (1/8) pagi itu, disebutkan ada peningkatan jumlah kelompok Yahudi ekstrem yang menyerbu halaman Mmsjid suci ketiga umat muslim tersebut.

Maytah menegaskan, Israel mesti mematuhi hukum internasional dan menghentikan semua tindakan sepihak yang hanya akan meningkatkan ketegangan dan merusak perdamaian di wilayah tersebut. Menurutnya, Yerusalem Timur adalah bagian utuh dan tak terpisahkan wilayah Palestina yang diduduki Israel pada 1967.

Menteri itu menekankan perlunya menciptakan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu-kotanya.

Namun sebelummya calon presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney menyebar kemarahan di kalangan rakyat Palestina dengan menyatakan, "Sungguh pengalaman yang menyentuh hati berada di Yerusalem, ibu kota Israel." Pernyataan itu seperti pengesahan nyata mengenai posisi yang dipegang teguh oleh negara Yahudi tapi tak pernah diterima masyarakat internasional.

Menurut pejabat Palestina, pernyataan capres AS itu membahayakan kepentingan AS di Timur Tengah. Di pihak lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera mengucapkan terima kasih atas pidato Romney. Israel juga telah berulangkali menyatakan Yerusalem adalah ibu kota utuh dan abadi bagi negara Yahudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement