Rabu 01 Aug 2012 14:11 WIB

Parlemen Pakistan: Soal Rohingya, PBB Seperti Penonton Bisu

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Pengungsi Muslim Rohingya.
Foto: AP
Pengungsi Muslim Rohingya.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Anggota parlemen Pakistan mengutuk kekerasan yang berlangsung terhadap minoritas Muslim Rohingya di Myanmar. Anggota parlemen mendesak masyarakat internasional untuk melakukan upaya lebih lanjut dalam menghentikan pembantaian umat Islam tersebut.

Mereka mengatakan, organisasi internasional PBB tak serius menangani masalah Rohingya di Myanmar. Para anggota parlemen Pakistan menggambarkan perilaku PBB seperti penonton bisu. Para anggota legislatif meminta pemerintah Pakistan untuk mengajukan protes atas pembataian tersebut pada PBB.

Jumat lalu, ratusan warga Pakistan turun ke jalan-jalan di kota Quetta, Baluchistan. Mereka mengutuk aksi brutal pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya.

PBB mengatakan, puluhan tahun diskriminasi melanda Muslim Rohingya. Pemerintah Myanmar menerapkan pembatasan terhadap Muslim Rohingya. Pemerintah memotong hak atas tanah, pendidikan dan pelayanan publik Muslim Rohingya.

Laporan mengatakan, banyak Muslim Rohingya tewas sejak terjadinya bentrokan. Sementara ribuan lainnya hilang dan menjadi pengungsi.

Sementara itu aktivis PBB mengatakan, akan memberikan bantuan kemanusiaan pada para pengungsi. Mereka juga meminta pemerintah Myanmar menghentikan pembantaian dan penganiayaan terhadap umat Islam.

sumber : Press TV
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement