Kamis 02 Aug 2012 01:09 WIB

PM Kamboja Bantah Tudingan Mengkhianati Bangsa

Hun Sen
Foto: ctv.ca
Hun Sen

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, pada Rabu (1/8), mengatakan akan menjelaskan masalah perbatasan dengan Vietnam kepada Majelis Nasional atas permintaan Sam Rainsy, partai oposisi utama negara itu. Hal itu ditujukan untuk mempertahankan wilayah perbatasan itu tetap di bagian negaranya.

"Saya menulis surat kepada ketua Majelis Nasional (Heng Samrin) beberapa pekan lalu, mengatakan bahwa saya akan menjawab semua pertanyaan relevan dengan masalah perbatasan pada sidang Majelis Nasional, tapi sampai sekarang, ketua belum menetapkan tanggal bagi saya untuk menjelaskan masalah itu," katanya dalam upacara wisuda lebih dari 2.600 mahasiswa di Universitas Royal Hukum dan Ekonomi.

Rencana perdana menteri untuk tampil di Majelis Nasional ini diungkapkan setelah partai oposisi menuduh pemerintah saat ini melakukan pengkhianatan nasional untuk menyerahkan tanah kepada Vietnam. "Ini serius dan tak dapat diterima bahwa mereka menyebut kami pengkhianat, jadi saya perlu menjelaskan masalah ini," katanya, seperti dilansir Xinhua.

Dia menambahkan bahwa penjelasannya mendatang itu akan disiarkan langsung di semua TV lokal jika memungkinkan. Kamboja berbatasan sepanjang 1.270 kilometer dengan Vietnam di timur. Sampai saat ini, sekitar 80 persen dari demarkasi perbatasan telah selesai dan kedua negara telah bersumpah untuk sepenuhnya menyelesaikannya pada akhir tahun ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement