Kamis 02 Aug 2012 15:25 WIB

'Konflik Rohingya Bukan Masalah Islam vs Buddha'

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pengungsi Muslim Rohingya.
Foto: AP
Pengungsi Muslim Rohingya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tragedi kemanusiaan etnis Muslim Rohingya di Myanmar juga membawa keprihatinan Lembaga Bantuan Hukum Buddis Indonesia. Menurut Biksu Gunabadhra, permasalahan Rohingya bukan antara Buddha dan Islam.

"Buddha tidak pernah bermasalah terhadap syariat Islam," katanya saat Bincang Rohingnya di selasar Masjid Salman ITB, Bandung, Kamis (2/8).

Menurut dia, permasalahan datang dari junta militer Myanmar yang juga seringkali menindas kelompok pro-demokrasi beberapa tahun lalu. "Pemerintah junta militer juga membantai para buddis yang menegakkan demokrasi," jelasnya.

Sampai saat ini, lanjutnya, sudah cukup jelas bahwa metode diskriminasi yang dilakukan untuk mengantisipasi muslim Rohingya jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Buddha. "Buddha sendiri menganut Maitri, yakni cinta kasih universal. Jadi, diskriminasi ini bukan hanya persoalan agama," jelasnya.

Ia meminta, pemerintah Myanmar untuk meninjau Undang-Undang Kewarganegaraan yang selama ini tidak mengakui muslim Rohingya. "Etnis ini tidak mempunyai tanah air, tanpa pengakuan dan tidak mendapat perlindungan dari negara manapun," ungkapnya.

Ia juga meminta Indonesia berperan aktif dalam penyelesaian masalah Muslim Rohingya ini. "Permasalahan ini menjadi gesekan yang sangat rawan juga di negara kita. Pemerintah harus pro aktif dalam menyelesaikan permasalahan ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement