Jumat 03 Aug 2012 05:11 WIB

Kecewa pada Bank Sentral Eropa, Harga Minyak Merosot

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak jatuh pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan tidak ada tindakan mendesak terhadap krisis utang negara zona euro, mengecewakan investor.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, berakhir pada 87,13 dolar AS per barel, turun 1,78 dolar AS dari tingkat penutupan Rabu.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September turun enam sen menjadi 105,90 dolar AS per barel di perdagangan London.

Presiden ECB Mario Draghi, setelah pertemuan kebijakan moneter satu hari pada Kamis, mengungkapkan tidak ada langkah-langkah konkret untuk mengurangi tekanan utang di zona euro.

Bursa-bursa saham utama Eropa melemah karena para pedagang kecewa bahwa komentar menggembirakan gubernur bank sentral pekan lalu tidak didukung oleh langkah kebijakan baru.

"Tampak bahwa pidato Mario Draghi cukup membingungkan, menciptakan lebih ketidakpastian tentang kondisi ekonomi yang rapuh di zona euro dan menyakiti sentimen investor," kata analis komoditas pialang Sucden, Myrto Sokou.

"Dengan demikian, euro mengalami tekanan terhadap dolar AS, mendorong investor untuk aksi jual putaran lain di pasar."

Mata uang AS yang kuat membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lemah, cenderung mengurangi permintaan.

Harga minyak telah meningkat pada Rabu, didorong oleh penurunan lebih tajam dari perkiraan pada stok minyak mentah AS yang memicu harapan permintaan kuat di negara konsumen minyak terbesar itu.

Keputusan Federal Reserve AS pada Rabu untuk mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah setelah pertemuan dua hari, secara luas diperkirakan tetapi mengecewakan beberapa investor yang berharap untuk stimulus ekonomi tambahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement