REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Kementerian Luar Negeri Suriah, di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis malam (2/8), menyampaikan penyesalan sehubungan dengan pengunduran diri Kofi Annan sebagai utusan khusus PBB-Liga Arab bagi krisis Suriah.
Sebagian pernyataan tersebut mengatakan Suriah selalu telah membuktikan komitmennya pada rencana enam-pasal Annan dan telah bekerja sama dengan para pengamat internasional di Suriah.
"Negara asing, yang mengincar kestabilan di Suriah dan pada saat yang sama memberi suara untuk mendukung rencana Annan, selalu mendesak bagi kegagalan rencana Annan," kata pernyataan itu.
Menurut pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip IRNA, negara asing tak pernah tulus mengenai pernyataan mereka tentang usaha untuk membantu pemerintah Suriah melewati krisis.
Mereka, tambahnya, bahkan telah berusaha membuat rencana Annan gagal dengan mendukung kelompok teror dan memberi perlindungan kepada mereka.