REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sanksi ekonomi yang diberlakukan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Iran membuat negeri Para Mullah itu terpukul.
Negara pengekspor minyak terbesar ketiga dunia itu kehilangan pemasukan hingga 133 juta dolar AS per hari dari menurunnya penjualan minyak mentah.
Berdasarkan data yang dikompilasi Bloomberg News, pengapalan minyak dari Iran merosot 1,2 juta barel per hari sejak embargo dari Uni Eropa mulai efektif pada 1 Juli lalu. Angka itu berarti telah terjadi penurunan hingga 52 persen dari volume pengapalan pada bulan-bulan sebelumnya.
Jika dihitung per tahun, potensi kerugian yang harus diterima Iran akibat embargo minyak mentah mencapai 48 miliar dolar AS atau setara dengan 10 persen total ekonomi.
Ancaman Iran untuk mengganggu perdagangan dunia dengan menutup Selat Hormuz sempat membuat harga minyak melonjak ke rekor tertinggi pada bulan Maret lalu. Namun, peningkatan produksi minyak Arab Saudi dan perlambatan ekonomi global mampu mengembalikan harga minyak dunia ke harga normal.