Sabtu 04 Aug 2012 15:42 WIB

Helmy Faishal: PBB Harus Segera Turun Tangan Selesaikan Kasus Rohingya

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Heri Ruslan
  Sejumlah warga muslim Rohingya naik perahu menyeberangi sungai Naf, untuk melintasi perbatasan dari wilayah Myanmar ke Bangladesh, di kota Teknaf sebelah Selatan Bangladesh  . (Reuters)
Sejumlah warga muslim Rohingya naik perahu menyeberangi sungai Naf, untuk melintasi perbatasan dari wilayah Myanmar ke Bangladesh, di kota Teknaf sebelah Selatan Bangladesh . (Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Kasus kekerasan dan pembantaian etnis yang dilakukan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar masih terus terjadi hingga saat ini.

Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal yang juga merupakan politikus dari partai Islam yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Helmy Faishal Zaini terus mendesak PBB untuk turun serta dalam menangani krisis kemanusiaan di negara tersebut.

"Saya kira memang dalam hal ini harus ada campur tangan PBB, ini kejahatan perang kan ada juga kejahatan kemanusiaan," kata Helmy Faishal Zaini yang ditemui usai Safari Ramadhan di tiga daerah tertinggal di Lampung, Jumat (3/8) malam.

Sebagai politisi salah satu partai Islam besar di Indonesia, ia ikut mengecam tragedi kemanusiaan yang dialami Muslim Rohingya. Pasalnya perampasan hak hidup merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan konvensi PBB.

Tragedi kemanusiaan yang terjadi pada Muslim Rohingya, lanjutnya, dapat terjadi pada umat agama lain dan etnis lainnya. Maka itu, ia meminta agar terus dilakukan solidaritas untuk menentang aksi tragedi kemanusiaan terhadap Muslim Rohingya.

Pemerintah Indonesia sendiri menurutnya telah menyampaikan sikap tegas dalam menentang tragedi kemanusiaan terhadap Muslim Rohingya. Sedangkan PKB juga sudah menyatakan protesnya kepada dunia internasional khususnya kepada pemerintah Myanmar.

"Apakah akan mengirimkan bantuan, jangan sampai kehadiran kita di sana justru memperkeruh suasana. Bagi kami bantuan-bantuan itu bisa banyak medianya, bisa mengirin bantuan kemanusiaan ke sana, bisa dengan melakukan himbauan kepada internasional, bisa dengan berdoa, banyak media saya kira," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement