Senin 06 Aug 2012 01:09 WIB

Rebut Damaskus, Militer Ancam Oposisi

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Dewi Mardiani
Gerilyawan anggota Tentara Pembebasan Suriah melontarkan kecaman menentang Presiden Suriah, Bashar Al Assad, di Azzaz, Aleppo, Suriah.
Foto: Reuters/Abdo
Gerilyawan anggota Tentara Pembebasan Suriah melontarkan kecaman menentang Presiden Suriah, Bashar Al Assad, di Azzaz, Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Tentara Suriah, akhir pekan lalu, mengatakan pihaknya telah merebut wilayah di Tadamun, Damaskus. Daerah itu telah dikuasai oposisi. Pendudukan itu dicapai setelah pasukan rezim Assad membombardir wilayah tersebut. Perebutan itu terjadi setelah PBB gagal dalam diplomasi untuk mengakhiri konflik Suriah.

Seorang brigadir jenderal yang menolak menyebutkan namanya mengatakan, dengan jatuhnya Tamadun ke militer, pihaknya kini mengontrol seluruh wilayah ibukota. "Kami telah membersihkan seluruh wilayah di Damaskus, dari al-Midan hingga Mazzeh, dari al-Hajar al-Aswad hingga Qadam, hingga Tadamun," katanya, seperti dikutip AFP.

Seorang aktivis anti-rezim, Lena al-Shami, mengatakan pada AFP di Beirut bahwa kelompok oposisi Tentara Suriah Merdeka (FSA) telah menarik diri dari Tadamun. Mereka, katanya, akan memfokuskan diri pada taktik hit-and-run dalam melawan target-target penting mereka.

Tadamun berbatasan dengan kamp pengungsi Yarmuk bagi warga Palestina dan menjadi rumah bagi warga Suriah, juga Palestina. Wilayah tersebut kini sunyi dan hancur, dengan kabel-kabel listrik menggantung di antara atap dan paving yang telah rusak.

Rami Abdel Rahman yang memimpin Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan, sebanyak 4.239 orang, sebagian besar warga sipil, tewas pada bulan lalu. Jumlah itu menambah angka korban tewas menjadi lebih dari 21 ribu sejak Maret 2011.

sumber : Reuters/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement