REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gerakan Perlawanan Islam Hamas membantah laporan gerilyawan mereka terlibat insiden penembakan tentara Mesir di Sinai, perbatasan Mesir-Israel Ahad (5/8). Menurut salah seorang pejabat Hamas, perbatasan Mesir dan Gaza dilindungi secara ketat.
"Kami menutup terowongan untuk mencegah orang melarikan diri ke Gaza dan kami menempatkan pasukan di sana," kata dia.
Ia menambahkan, Hamas menolak setiap gagasan yang menyatakan keterlibatan Gaza atas insiden tersebut. Hamas juga mengirimkan belasungkawa atas pembunuhan tentara Mesir di perbatasan.
Sementara di Israel, juru bicara angkatan bersenjata mengatakan bahwa salah satu kendaraan meledak saat mencoba menyebrangi perbatasan Rafah. Kendaraan lain dilaporkan terkena serangan udara Israel.
Mesir telah berusaha mengamankan wilayah perbatasan sejak penggulingan Husni Mubarak. Seperti diketahui, Januari 2011 lalu, Mesir meluncurkan revolusi melawan rezim pro-Israel. Revolusi membawa akhir kediktatoran Mubarak selama 30 tahun.