REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Dalam perkembangan terkini kekerasan di Suriah, para pemberontak menyatakan tiga warga Iran, terbunuh pada Senin (6/8) dalam serangan udara oleh pasukan pemerintah di Provinsi Damaskus. Pemberontak mengancam membunuh sisa sandera kecuali tentara menghentikan serangannya.
Sekitar 48 warga Iran yang tengah berziarah diculik dari sebuah bus pada Sabtu (4/8), menurut laporan kepala konsulat kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus. "Tiga orang telah terbunuh ketika jet tempur menyerang. Satu dari bangunan di mana mereka berada runtuh menimpa mereka," ujar jurubicara pemberontah, Moutassam al-Ahmad, kepada Reuters.
"Kami akan membunuh sisa sandera bila tentara tidak menghentikan serangan. Mereka memiliki satu jam," ujarnya. Iran, menurut pemberontak dianggap sekutu rezim Suriah yang membantu Assad untuk terus berkuasa.
Sementara di Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, pasukan rezim juga terus merangsek untuk menghantam pemberontak. Pertempuran sengit kedua kubu masih terjadi di sana.
"Pasukan rezim memberi ultimatum kepada warga setempat untuk pergi meninggalkan Aleppo. Pengumuman itu memunculkan ketakutan area tersebut akan dibombardir," ujar Rami Abdel Rahman dari Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), lembaga pengawas HAM berbasis di Inggris.